Mohon tunggu...
Arlina Saliman
Arlina Saliman Mohon Tunggu... -

Ibu dari 3 anak.Gabung di lembaga pemberdayaan masyarakat.Seneng mengamati lingkungan.senang membaca buku apa aza.meskipun belum bisa nulis.he.he.he,tapi senang komentar.senang punyak banyak temen. semoga gabung di Kompasiana mendorong untuk melahirkan karya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Korupsi dan Kemiskinan

9 Desember 2010   07:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:53 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"alangkah lucunya negeri ini" itulah judul salah satu film garapan Dedi mizwar yang merupakan potret buram negeri ini. Hal ini pantas diungkapkan terkait kasus-kasus korupsi yang menimpa negeri ini yang tak kunjung selesai."Dari dugaan korupsi dan suap di lembaga seperti kepolisiaan, kejaksaan hingga MK, marak di berbagai daerah riuh rendah pilkada dan sederat kasus korupsi yang mencuat setelah pesta pilkada selesai.Belum lagi ketidakpekaan dan ketidakberpihakan lembaga legislatif dalam melihat persoalan bangsa ini.

Di sisi lain, korupsi berdampak pada rakyat kecil.keputusan menaikkan harga BBM, listrik dan telepon bahkan tarif tol merupakan efek  dari ketidakcukupan dana akibat kebocoran di mana-mana.kondisi ini juga berakibat tidak kondusif bagi dunia usaha, komitmen yang rendah dari aparat pemerintah dan penegak hukum dalam pemberantasan korupsi dan pungutan liar bisa berdampak terhadap tidak menariknya investasi di dalam negeri dan tidak bergairahnya dunia usaha dalam membayar pajak.

Menurut data BPS, 2009, Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia) pada Bulan Maret 2009 sebesar 32,53 juta (14,15 persen)Menurut data resmi yang dihimpun dari 33 Kantor Komnas Perlindungan Anak (PA) di 33 provinsi, jumlah anak putus sekolah pada tahun 2007 sudah mencapai 11,7 juta jiwa. Jumlah itu pasti sudah bertambah lagi tahun ini, mengingat keadaan ekonomi nasional yang kian memburuk.

Bayangkan jika uang milyaran  korupsi yang menguap karena korupasi bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan usaha yang produktif ataupun meningkatkan kualitas pendidikan untuk pemutus rantai kemiskinan.

Negeri ini memang jauh dari harapan, menanggulangi korupsi seperti mengurai benang kusut. Tapi Mimpi agar negeri ini bisa bangga menjadi negeri yang gemilang tanpa korupsi adalah harapan semua orang.Selamat hari antikorupsi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun