Mohon tunggu...
Arkim DabagiaGinting
Arkim DabagiaGinting Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Ekonomi Makro Negara Maju dan Berkembang: China-Indonesia, Bosnia Herzegovina-Jerman

30 Agustus 2021   06:49 Diperbarui: 30 Agustus 2021   07:03 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO NEGARA MAJU DAN

BERKEMBANG DI ASIA Dan EROPA: Indonesia -- China, Bosnia dan

Herzegovina -- Jerman

Perekonomian merupakan aktivitas ekonomi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan bernegara. Setiap negara berlomba-lomba untuk melakukan perbaikan dan pembangunan ekonomi agar dapat memakmurkan kehidupan rakyatnya. 

Pembangunan ekonomi merupakan suatu prose yang bertujuan untuk menaikkan produk domestic suatu negara atau daerah dalam jangka panjang. Di dalam pembangunan ekonomi, kenaikan pendapatan masyarakat diikuti pula oleh perubahan dalam struktur social dan sikap masyarakat. 

Menurut Michael P.Todaro, pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses multidimensi yang melibatkan perubahan besar dalam struktur social, sikap popular, dan lembaga rasional percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan absolut. 

Ada tiga tahapan atau tingkatan pembangunan yang dialami oleh suatu negara mulai dari negara berkembang sampai menjadi negara maju, yaitu tahap pertama unifikasi (unification) dengan titik berat bagaimana mencapai integrasi politik untuk menciptakan persatuan dan kesatuan nasional, tahap kedua adalah industrialisasi (industrilialization) dengan focus perjuangan untuk pembangunan ekonomi dan modernisasi politik, dan tahap ketiga adalah negara kesejahteraan (social walfare) dimana tugas negara focus pada melindungi rakyat dari sisi negative industrialisasi, membetulkan kesalahan pada tahap sebelumnya dengan focus kesejahteraan rakyat. 

Selain itu, ada  tiga indicator keberhasilan pembangunan ekonomi dalam sebuah negara yakni : (1) indicator moneter yaitu pendapatan perkapita dan kesejahteran ekonomi bersih,(2) indicator nonmoneter yaitu indicator social dan indeks kualitas hidup, (3) indicator campuran yang mencakup indicator susenas inti dan indeks pembangunan manusia (Human Development Index).

Keberadaan semua elemen dalam perekonomian suatu negara saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, dan sebagaimana kita ketahui bahwa perekonomian dunia merupakan satu kesatuan, artinya perekonomian suatu negara merupakan bagian dari negara yang lainnya. Hal ini menjadi kenyataan yang kita hadapi saat ini, yaitu majunya suatu negara akan menjadi pemicu berkembangnya negara yang lain. 

Begitu juga sebaliknya bila suatu negara mengalami kesulitan ekonomi, maka akan berdampak pada sulitnya ekonomi negara lainnya. Kita dapat melihat contoh nyata bahwa perekonomian saling berkaitan itu seperti krisis Eropa yang terjadi sekarang apabila terus menerus maka akan dapat berdampak luas ke negara-negara lain bahkan ke seluruh dunia. Menyebarnya krisis negara-negara Eropa ini dapat melalui jalur kredit yang diberikan Bank Eropa ke negara-negara Asia. 

Pada krisis Eropa saat ini, kita lihat pada negara Yunani, negara ini memiliki permasalahan yang begitu kompleks yang berawal dari krisis utang anggaran (fiskal) yang terus meluas, dan puncaknya sekarang, Yunani harus menghadapi pilihan sulit. Pertama, ia berhadapan dengan pilihan ancaman keluar dari mata uang bersama Eropa (Euro). 

Kedua, Yunani harus mengurangi pengeluarannya dengan berhemat (austerity) supaya utangnya berkurang. Ketiga, negara ini harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk mensejahterakan masyarakat. Pada hal, pertumbuhan ekonomi memerlukan anggaran pemerintah (fiskal) yang besar sebagai upaya menciptakan proyek pembangunan perekonomian. Selain Yunani, dua negara Eropa lain, yaitu; Italia dan Spanyol juga mengalami hal yang sama. 

Ekonomi kawasan Eropa saat sekarang mengalami kontraksi sebesar 0,3%, dan hal ini dinyatakan bahwa Uni Eropa dalam resesi ekonomi. (Kompas, 2012). Terlepas dari krisis itu, ada hal lain yang membanggakan dalam kaitan dengan kemajuan perekonomian suatu kawasan. Hal yang membanggakankan itu adalah negara Cina. Cina berhasil menembus pertumbuhan ekonomi di atas 10% dalam beberapa tahun terakhir, China berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi 10,5% tahun 2008 dan 8,7% tahun 2009. 

Tidak hanya itu, pada awal tahun ini Cina telah membeli sebagian surat berharga Amerika Serikat (AS) dan belakangan Uni Eropa pun meminta bantuan Cina untuk meningkatkan investasinya di Eropa. Bantuan yang diminta Uni Eropa ini diwakili oleh Kanselir Jerman Angela Merkel pada awal tahun ini. 

Fenomena yang terjadi di atas merupakan gambaran nyata bahwa perekonomian antar negara merupakan satu kesatuan. Contoh lain yang nyata adalah ketika krisis yang melanda Indonesia tahun 1998 yang awalnya berasal dari krisis Bath (mata uang Thailand) yang meluas hingga beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indoensia. 

Dengan kejadian-kejadian tersebut kita melihat perekonomian secara menyeluruh dan saling berkaitan. Saling berkaitan disini dapat kita artikan kemajuan suatu negara dapat membantu negara lain, begitu pun sebaliknya, kemunduran ekonomi suatu negara akan berdampak negatif bagi negara yang lainnya. 

Artikel ini akan menjabarkan dan melihat bagai mana perkembangan ekonomi dua negara di masing-masing kawasan. Pertama di kawasan Asia, Indonesia sebagai contoh negara berkembang, dan Cina sebagai contoh negara maju. 

Kedua di kawasan Eropa, Bosnia & Herzegovina sebagai contoh negara berkembang dan Jerman sebagai contoh negara maju. Keempat negara tersebut akan dibandingkan data ekonomi makronya berupa Pendapatan Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP) selama sepuluh tahun terakhir. Data yang digunakan bersumber dari Bank Dunia (World Bank) dengan menggunakan GDP berlaku dalam Miliar USD, sehingga akan jelas keterkaitan ekonomi antar negara.

Dapat disimpulkan bahwa keberadaan ekonomi antar negara saling mempengaruhi, artinya bila suatu negara mengalami kesulitan, maka akan berpengaruh bagi negara lain. Sebagai contoh, bila negara yang sulit itu adalah negara tujuan ekspor negara lain yang sedang baik ekonominya, maka saat sulit ekspor tidak akan menjadi lancar, sebaliknya bila suatu negara baik, maka akan membutuhkan input dari negara lain dalam rangka mengatasi ketersediaan pasokan bahan. 

Untuk untuk itu, selayaknya anatar negara memiliki kerja sama ekonomi untuk memudahkan interaksi dalam rangka saling bantu dalam rangka mengatasi kesulitan dan juga untuk mensuplai output yang dihasilkan. Perkembangan masing-masing negara diatas sangat dipengaruhi oleh intervensi pemerintahannya. 

Ke depan, hendaknya antar negara tidak hanya bekerja sama untuk saling membantu di antara sesama, namun percontohan pola pembangunan ekonomi negara lain atau adopsi sistem dan pola negara lain dapat dilakukan untuk menjawab berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi suatu negara, dan tentu saja bukan hanya peran negara yang harapkan, tapi juga peran pihak swasta atau pelaku ekonomi lain untuk berpartisipasi dalam kerja sama ekonomi.

Daftar Pustaka

S,Alam.2014.Mandiri Ekonomi Jilid 2.Jakarta:Penerbit Erlangga

Jalalludin, A.2012." PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO NEGARA MAJU DAN

BERKEMBANG DI ASIA Dan EROPA: Indonesia -- China, Bosnia dan

Herzegovina -- Jerman: Jurnal Orasi Bisnis Edisi ke-VII

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun