Mohon tunggu...
Arkilaus Baho
Arkilaus Baho Mohon Tunggu... -

Kutipan Favorit: DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.Pdt.I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sejarah Mencatat "Penalti Bisa Tunda"

3 Februari 2012   10:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kami lagi asyik nonton, tiba-tiba ada kawan pendukung yang lari dari arah sebelah tribun Mandala Krida Jogja masuk lapangan. Padahal, kubu Persija sudah siap-siap tendang finalti menit ke 20. Sampai penhentian ini, Persiwa sementara unggul 1-0.

Lagi asyik nonton sambil update tulisan opini saya tentang SBY dan Papua, tiba-tiba terganggu karena polisi usir semua suporter keluar. Wah, gawat. Baru kali ini saya nonton pertandingan yang terhenti sebelum tendangan finalti. Unik dan menjengkelkan. Sejarah sepak bola Indonesia harus mencatat momentum ini karena langka dan jarang ada.

Di stadion ini juga akan kami saksikan laga berikutnya setelah Persija vs Persiwa sekarang, Persija vs Persipura Minggu depan. Wah, kalau su begini panpel pasti perketat pertandingan yang akan datang dong. Manajemen LSI perlu tahu kalau turnamen bergengsi seperti ini harus ada pemaksimalan keamanan. Soalnya, main bola di Jogja sudah kayak markas sendiri Suporter Papua.

Semoga pertandingan dilanjutkan kembali tanpa suporter. Soalnya, tendangan finalti belum di lakukan, jadi pemastian siapa yang menang dalam turnamen ini belum bisa di tetapkan. Lagi pula masih ada banyak waktu pasca perhentian ini. Akan menjadi seru karena pertandingan lanjutan di awali dengan tendangan finalti. Wah, kecewa deh, tra bisa nonton tendangan finalti sebagai awal pertandingan tunda di mulai. Mau bagaimana lagi? Suporter sudah sepi dari tempat duduk stadion.

Di Stadion ini pernah rusuh besar-besaran seketika pertandingan untuk pertama kalinya perebutan kasta Divisi Utama untuk masuk ISL. Saat itu, Persipura memulai laga disini. Seketika rusuh, sepanjang jalan di luar stadion, polisi pun tidak sanggup atasi suporter Papua maupun PSS Sleman di kala itu. Lampu merah sepanjang jalan menuju asrama hancur semua.

Tapi, itu jaman dahulu. Maka itu, penyelenggara turnamen apapun, apabila ada klub bergengsi asal Papua bertarung di seputar Jogja maupun Solo, pengamanan harus ekstra ketat untuk menghindari hal-hak yang tidak di inginkan seperti ini.

Saat ini pulang dengan aman. Rasa cemas ditambah kecewa brat, cuaca Jogja cerah, lagi santai nonton sambil update, eh, rusuh. Bagi saya, pertandingan ini unik dan tercatat dalam sejarah. Tendangan finalti ditunda. Hahahah...lucu tapi mengecewakan sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun