Perbandingan truk freeport dengan mobil van standar
Sebuah mobil pengawas trailer milik PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) LWB 01-3608 ditembak dan dibakar oleh orang tak dikenal di sekitar Mil 52 jalan poros tambang PT Freeport Indonesia, Senin sekitar pukul 08.15 WIT. Data yang dihimpun ANTARA di Timika, Senin menyebutkan mobil yang ditembak oleh orang tak dikenal tersebut merupakan kendaraan pengawas trailer milik PT KPI dengan nomor lambung LWB 01-3608. http://www.antaranews.com/berita/291926/dua-karyawan-kontraktor-freeport-meninggal Penembakan di freeport sudah komplit. Dari pesawat terbang, mobil trailer hingga warga negara asing. Kondisi semacam ini butuh pertarungan negara untuk mengatasinya. Kenapa belum diungkap pelakunya? ini pertanyaan yang cukup basih tapi masih relevan untuk dipertanyakan. Mengutip pernyataan salah satu pekerja freeport disaat audiens dengan tim dari DPR RI bahwa kenapa polisi di Jawa mampu nangkap teroris kenapa penembak misterius di freeport tidak diungkap. Anda perlu tahu bahwa jaringan komunikasi di seputar freeport dikendalikan oleh freeport. Penulis pernah miliki kartu simpati, tetapi begitu masuk Timika, karena pakai nomor luar Timika, hanya butuh waktu tiga hari saja kartu saya diblokir. Lalu saya ganti pakai indosat. Artinya mau telusuri sinyal komunikasi para penembak misterius selama ini, negara ( Polisi ) harus pakai fasilitas freeport di HRD untuk bisa memantau sinyal komunikasi diseputar freeport. Freeport sendiri tidak bisa setir indosat seperti jaringan komunikasi telkomsel yang sudah dijarah freeport demi keamanan perusahaan mereka. Belum lagi kondisi hutan seputar mile 52 yang konon sudah jarang terlihat hutan lebat akibat digusur aliran limbah freeport. Lalu kenapa sampai sekarang gerilyawan gentayangan ini kembali melakukan penembakan diawal tahun 2012 ini. Ataukah penembak misterius sengaja dipelihara guna memperlambat upaya renegoisiasi pemerintah yang telah dilakukan sejak tahun lalu? Dimana pemerintah minta kondisi freeport aman sebagai syarat pembicaraan ulang kontrak karya yang selama ini begitu banyak merugikan bangsa Indonesia. Pertanyaanya siapa yang pelihara mereka; freeport kah? Pemerintah kah? atau memang ada kerja rahasia kekuatan ekonomi lain yang sengaja membuat gaduh agar freeport angkat kaki lalu mereka ambil alih penguasaan ekonomi di Papua. Pertanyaan terakhir ada benarnya karena saat ini Cina sedang berambisi untuk ambil Papua guna kuasai kekayaan alam. Terlepas dari sikut menyikut untuk mengambil alih areal konsensi, penembakan yang kian tak teratasi hanya menuai citra buruk negara melindungi keamanan investasi asing di Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H