Hari ini, 157 tahun yang lalu, Papua mendapat terang. Dua rasul dari Jerman, Ottouw dan Gessler di perintahkan untuk membawa kabar kebenaran di bumi Papua. 5 Februari 1855, sejak itu Papua di berkati. "Dengan Nama Allah, Kami Menginjak di Tanah Ini".
Papua sudah di berkati dengan nama Tuhan. Ingat, tidak disebut nama Indonesia, atau nama Otsus, atau nama freeport, atau nama moncong senjata, apalagi nama PSSI. Tetapi dengan nama Tuhan. Grub Musik asal Sumatera " Trio Ambisi " mengaminkan peristiwa bersejarah itu dengan sebuah lagu " Papua Saksimu".
TERBENTANG LUAS TANAHKU YANG TERCINTA, ALAM INDAH DAN KAYA, BERKATMU TUHAN SUNGGUH NYATA, KAU PELIHARA TANAHKU PAPUA. PUJI DAN SYUKUR YESUS BUAT INJILMU, YANG PULIHKAN DAN DAMAIKAN BANGSAKU, AKU INGIN TURUTI KAU SLALU, OH TUHAN YESUS KAU SUNGGUH CINTA PAPUA. BERKATI YESUS TANAHKU INI, CURAHKAN TUHAN KASIH DAN RAHMATMU...JADIKAN PAPUA SAKSIMU.
Sebagai ungkapan syukur atas peristiwa pekabaran injil di Tanah Papua, setiap tahun, umat kristiani di Papua menyambutnya dengan perayaan ibadah yang di pusatkan di Pulau Mansinam, Manokwari. Tidak saja di Papua, umat Papua di seantero dunia pun merayakannya. Kami bersyukur mendapatkan terang kasih. Tanah kami sudah diberkati oleh Allah. Bunyi tambur, suling dan nyayian merdu, Tanah Papua bergetar.
Untuk HUT Pekabaran Injil 5 Februari 2012 yang juga merupakan hut "GKI di Tanah Papua", saat ini Papua bermasmur. Dua Rasul Papua Ottouw dan Gessler pada 5 Februari tahun 1855 datang ke pulau Mansinam Manokwari membawa kabar terang Inji. Sehingga tiap tahun HUT tersebut dirayakan dengan pusat perayaan di Pulau Mansinam tersebut. Dan akan  dihadiri tamu dari Papua dan luar negeri. Yang akan datang ke Manokwari di pulau Mansinam. Menteri Agama dan Lingkungan Hidup Akan datang ke Pulau Mansinam,, meletakkan batu pertama sebuah situs bersejarah di Pulau Mansinam.
Hari ini kami menyatakan kebenaran menjadi perang atas segala kemunafikan di bumi ini. Mereka yang terus menzalimi orang Papua, mereka yang datang untuk mencuri, di berkatilah kalian semuanya. Senjata kami adalah doa dan pergumulan. Injil Yohanes Pasal 2 Ayat 10 mengatakan demikian; Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu, dan sesudah orang puas minum, baru lah yang kurang baik, akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang. Pencuri memang datang untuk mencuri, mereka tidak datang untuk membangun, tetapi hanya mencuri.
Apa yang terjadi?. Papua yang sudah diberkati oleh Tuhan itu kemudian di bangun dengan uang pajak dari prostitusi, uang pajak dari minuman keras ( Miras ), dibangun dengan uang penjarahan emas Papua oleh freeport, maupun penyedotan gas alam Papua oleh British Petroleum dan segalanya. Jangan bangun Papua dengan setoran najis dan berdosa yang di pungut negara ini. Tindakan pemerintah seperti itulah yang bikin Papua kian hancur. Bangunlah Papua seturut dengan sumpah yang telah di meteraikan para rasul diatas tanah ini.
Begitu juga, pembebasan rakyat Papua dari keterpurukan hari ini, hanya dengan pertobatan penuh, keselamatan orang Papua berasal dari kesadaran iman dan kasih yang tumbuh dari orang Papua sendiri. Para pejabat daerah, generasi pemuda Papua, perempuan Papua, setiap yang ada di Papua, selagi pijakan Allah tidak menjadi pedoman bagi Papua, jangan pernah berharap bisa merubah Papua.
Rakyat Papua harus bertobat, tahu diri bahwa anda berada di Tanah yang sudah diberkati. Pemerintah apalagi, stop menerapkan budaya menjarah dan mencuri di Papua. Kami bangga atas tanah ini sudah diberkati oleh para rasul. Terimakasih Tuhan Buat InjilMU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H