Mohon tunggu...
Arkilaus Baho
Arkilaus Baho Mohon Tunggu... -

Kutipan Favorit: DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.Pdt.I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925

Selanjutnya

Tutup

Money

Presdir Freeport Bukan Orang Papua

27 Januari 2012   19:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:22 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13276936331255346503

Bos Freeport Indonesia yang baru di tunjuk

Wakil freeport pusat yang berada di Jakarta mengumumkan pergantian Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia. Sayangnya, setengah dekade freeport berdiri di Papua, belum ada satu pun presiden freeport di pegang oleh orang Papua yang punya tanah dan negeri berlimpah emas itu. Pengumuman pergantian pejabat tertinggi FI dilakukan oleh Ketua Komite Eksekutif ( Chief Executive Freeport-McMoran Copper & Gold ), Richard Adkerson Jumat (27/1/2012), mengumumkan akan menunjuk Rozik B Soetjipto selaku presiden direktur baru. Hal ini untuk memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan. Pejabat freeport, dari sononya memang hanya seputar para eksekutif suatu negara. Entah itu militer, politikus maupun kenegarawan, tak bisa luput dari genggaman freeport. Inilah tradisi freeport selama ini sehingga dapat kokoh dalam menghadapi ancaman luar terhadap keberadaan operasional freeport. Rozik B Soetjipto, Mantan menteri pekerjaan Umum ( PU ) yang juga pernah duduk di kursi strategis ESDM Indonesia, ditunjuk freeport untuk mengelola cabang FMC di Indonesia. Keberadaan mantan orang penting di tubuh ESDM ini tentu akan berjuang mengedepankan kepentingan freeport untuk berhadapan dengan ESDM era sekarang yang juga berjuang memaksakan freeport menuruti perintah UU Indonesia. Usai di tunjuk, sang presiden direktur yang baru langsung bikin siaran pers. kata Rozik, dalam siaran pers di Jakarta bahwa "Organisasi manajemen baru tersebut memungkinkan kami untuk memperbaharui komitmen kami untuk mengoperasikan tambang Gasberg secara aman, efisien, dan berkelas dunia, agar dapat bermanfaat bagi karyawan kami, masyarakat setempat, dan Republik Indonesia,". Semoga bapak punya peryataan setelah di tunjuk ini benar-benar terealisasi. Soalnya, mengejar untung ( nilai lebih ) itulah hukum yang berlaku di freeport. kalau ada embel-embel bahwa freeport bermanfaat bagi orang Papua maupun negara ini, saya jamin statemen anda hanyalah TEBAR PESONA. Simak saja, freeport buka kios atau semacam perpustakaan informasi yang serba canggih di lokasi bisnis seorang presenter ternama. Perpustakaan canggih itu dipakai untuk mengakses informasi serba Amerika. Bukanya bikin perpustakaan untuk pengetahuan akan adat dan istiadat suku Amungme Kamoro yang kian punah?. Apa yang disumbangkan freeport bagi kemajuan budaya dan adat setempat? malah dibiarkan punah kan...? Lalu dimana pernyataan pak Rozik yang baru di tunjuk itu dengan kenyataan kayak ini. Filsafat kampung saya mengatakan bahwa " Tikus tipu kodok boleh masuk akal!." Agen Freeport di Indonesia bila di kumpulkan, hampir di segala lapis mereka smua ada. Baik Militer, pemerintahan sipil, penguasa aktif, Parpol, masyarakat adat, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat, apalagi kampus, mata rantai inilah yang mendukung freeport selama ini sehingga kebal terhadap kebijakan negara, maupun kebal terhadap protes kerusakan lingkungan bahkan pelanggaran HAM. Itulah freeport, tidak saja menyedot kekayaan alam, tetapi integritas anak-anak bangsa pun ikut tersedot. Kecelakaan awal soal freeport sudah diawali seketika pemerintahan orde baru ( Suharto ) berpandangan bahwa kehadiran freeport membawa dampak positif bagi negara. Halah, mimpi itu sama sekali tidak ada sekarang. Banyak kerugian yang didapat daripada keuntungan memasukan freeport. Pejuang Indonesia yang turut mendukung freeport selama ini nyatanya tak bisa mengatur freeport. Mau presiden freeport di pegang orang Indonesia asli, sistem kerja freeport di setir dari Amerika, bukan Jakarta. Maka itu, anak Papua, khususnya yang punya tanah beroperasinya freeport, punya hak istimewa untuk komando freeport. Supaya dia bisa tahu sendiri untuk mengatur perusahaan Amerika itu tidak bikin kotor bahkan merusak tanah mereka. Orang luar yang bukan punya tanah, tentu tidak ambil pusing dengan keadaan setempat. Ini menyangkut psikologi seorang pemimpin dalam menjalankan pabrik kelas dunia di Timika. Freeport bergerak dengan satu manajemen utama yang di tetapkan di Amerika, maka itu, sang presiden freeport tidak harus punya gelar profesor, karena pengaturan roda perusahaan sudah ada, tinggal jalankan saja, tidak susah toh. Ada banyak pejabat freeport yang juga putra terbaik Papua, kenapa tidak bisa komando freeport?. Terlepas dari hanya pemegang saham saja yang menentukan siapa CEO freeport Indonesia, tanah Timika itu yang jaga saudara saya dari Amungme dan Kamoro, kenapa mereka tidak diberi kesempatan kendali freeport. Selamat untuk pak Rozik B Soetjipto memimpin freeport di masa yang akan datang. Jika anda berpihak kepada freeport dan menentang upaya pemerintah mengatur perusahaan yang anda pimpin itu, surga dan naraka jadi saksi saja. Kami tidak ingin negarawan seperti anda menjadi pecundang gara-gara sebuah jabatan belaka. Kendalikan freeport untuk mematuhi ketentuan UU negara, kurangi kepercayaan terhadap kontrak karya karena sudah basih dan kuno, tak lagi relevan pakai KK sebagai dasar berpijak sehingga apatis terhadap ketentuan negara yang harus di patuhi perusahaan. Semoga Saja! http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/01/27/17301467/PT.Freeport.Indonesia.Umumkan.Presiden.Direktur.Baru http://dunia.vivanews.com/news/read/283079-as-buka-kios-di-taman-bacaan-plasa-semanggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun