Disini terlihat bahwa ketika SBY merasa harga dirinya direndahkan, beliau marah. Normal, kebanyakan orang pun akan marah ketika harga dirinya direndahkan (Ya dalam hal ini SBY seperti kebanyakan orang memang). Tetapi yang menjadi pertanyaan serius, pernahkah SBY marah untuk hal lain?(CMIIW) Pernahkah SBY marah karena rakyatnya ditindas? Seperti ketika banyak tki yang ditindas di malaysia ataupun arab, seperti ketika ada warga indonesia yang ditembak mati begitu saja di malaysia. Pernahkah SBY marah karena ketidakadilan yang dialami rakyatnya ? Seperti ketika rakyat menderita karena harga pangan yang begitu tinggi, seperti ketika ada warganya yang mendapat diskriminasi dan tidak bisa beribadah.
Sempat saya agak senang ketika waktu itu SBY terlihat mengecam tindakan yang dilakukan FPI di kendal. Wah, saya kira beliau akan berubah menjadi Bankai, Super Saiya, atau mengamuk seperti Kyubi dalam cerita anime, tetapi langsung ciut ketika habib Rizieq membentaknya dan menyebut beliau dengan
'PECUN DANG'
Hadeuh..
Aneh, marah ketika namanya ditulis di pantat kebo tetapi diam saja ketika di sebut pecundang, apalagi disini kapasitas beliau sebagai kepala negara dan Rizieq menghina bukan saja pribadi SBY tetapi juga sudah menghina pemerintahan ini. Beberapa berpendapat, tidak usah marah toh yang penting ada tindakan yang dilakukan, ya saya setuju dengan pendapat ini tetapi kenyataannya adakah tindakannya?
Ibu Ani pun sebagai istrinya SBY tidak berbeda jauh dengan suaminya. Sejauh ini baru 2 kali marah, keduanya karena masalah foto yang Ia upload ke Instagram, pertama karena ada yang mengkritisi apakah foto yang Ia upload asli atau hasil editan, dan karena hal sepele itu beliau kesal, terlihat dari komentar-komentar yang Ia balas. Kedua karena baru-baru ini beliau mengupload foto keluarga di pantai mengenakan batik, dan ada yang mengomentari tentang pakaian batik yang mereka kenakan. Lalu marahlah beliau sampai menghina orang yang berkomentar tersebut dengan sebutan 'bodoh'. Wajar ketika itu disebutkan oleh rakyat biasa, atau oleh artis-artis yang mencari sensasi dengan 'perang' sosmed, tetapi ini Ibu Negara. Apakah sampai harus menghina dengan kata bodoh? Adakah manfaatnya?
Dan yang tidak kalah seru, Jokowi marah. Ini pertama kalinya beliau marah setelah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Beliau marah setelah melihat pelayanan yang dilakukan oleh PNS di kantor walikota JakTim sangat lambat dan mengecewakan (untuk lengkapnya silakan googling). Beliau marah sampai membanting buntelan kertas yang beliau pegang dan langsung meninggalkan lokasi tanpa berkata apa-apa, bahkan beliau setengah membanting pintu mobilnya. Kemarahan beliau sangat beralasan, karena beliau menuntut pelayanan yang baik untuk masyarakat, pelayanan yang cepat dan tidak ada calo apapun. Lalu pernahkah beliau marah karena harga dirinya direndahkan? Masih jelas teringat ketika beberapa tokoh politik yang coba menyerang Jokowi, mulai dari Rhoma Irama yang memfitnah Ibunda Jokowi nonmuslim, Ruhut yang mengatai Jokowi cuma tukang mebel, sampai Amin Rais yang menyebut Jokowi tidak nasionalis. Lalu bagaimana sikap Jokowi ? Beliau menghadapinya dengan anggun, dan tidak terlihat sama sekali beliau marah karena harga dirinya direndahkan, bahkan sampai ibunya yang difitnah. Mungkin saja karena beliau berprinsip bahwa harga diri tidak ditentukan oleh apa kata orang lain, tetapi dari tindakan-tindakan yang dilakukan.(Jokowi memang tidak normal, tetapi beliau spesial)
Ahok?
Hahaha, mungkin sudah ga kehitung lagi berapa banyak beliau marah, ini disebabkan pembawaan beliau yang koleris, tetapi yang perlu diperhatikan untuk apakah beliau marah? again, silakan googling untuk lebih tepatnya, tetapi sejauh yang saya tau beliau marah ketika ada mark up anggaran, marah ketika aturan dilanggar, marah ketika bawahannya bekerja tidak becus, marah ketika warganya tidak mendapatkan haknya. Beliau marah untuk membela warga dan konstitusi.
Kemudian apa reaksi beliau ketika Pak Jokowi marah?
Beliau malah tertawa dan mengatakan dengan bercanda bahwa Jokowi pun sudah mulai tertular gaya beliau...dan mengatakan "pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik."