Mohon tunggu...
matchaorgtea
matchaorgtea Mohon Tunggu... Freelancer - sudut pandang anda

lagi suka belajar masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Minat Baca dan Minat Belajar untuk Membangun Generasi Pembelajar Mandiri Sepanjang Hayat

14 Juli 2022   12:55 Diperbarui: 14 Juli 2022   12:57 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Arki Azuhruf Nisatul Amalia | Unindra
Rabu, 13 Juli 2022 19.26 WIB

Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu. Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga atau hobi. Minat bersifat pribadi (individual). Artinya, setiap orang memiliki minat yang bisa saja berbeda dengan minat orang lain. Minat berkaitan erat dengan motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari dan apa yang dilihat serta digemari.


Minat juga dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak lahir. Artinya, sesuatu yang sebelumnya tidak diminati, dapat berubah menjadi sesuatu yang diminati karena adanya masukan-masukan tertentu atau wawasan baru dan pola pemikiran yang baru.


Salah satu minat yang perlu ditumbuhkan pada generasi zaman sekarang adalah minat baca dan minat belajar. Data UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca sangat rendah dengan presentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.  
Rendahnya minat baca di Indonesia tentu sangat berpengaruh terhadap masa depan bangsa. Karena bangsa yang besar ditentukan dari berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan. Memiliki karakter minat baca dan minat belajar yang tinggi adalah salah satu tujuan pendidikan yang terkandung pada makna mencerdaskan kehidupan bangsa.


Membangun bangsa diwujudkan dengan cara membangun generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat. Menumbuhkan minat baca dan minat belajar dilakukan dari tingkatan terendah pendidikan yakni PG/TK. Membangun minat baca dan minat belajar pada anak usia dini bisa dibilang cukup mudah, karena usia mereka yang termasuk masih usia golden age untuk mengingat , memahami apapun yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Usia golden age pada anak yaitu di fase 0-5 tahun. Pada fase ini pertumbuhan anak berkembang begitu pesat.
Melansir laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut cara menumbuhkan minat baca dan minat belajar pada anak usia dini :
1. Sediakan banyak buku bacaan
Dengan menyediakan banyak buku bacaan di rumah, anak akan tyumbuh rasa ingin tahu apa tentang apa isi buku-buku yang ada di sekitarnya.


2. Luangkan waktu untuk membaca
Keluarga yang memiliki waktu khusus untuk membaca buku adalah keluarga yang sangat bagus untuk diidolakan. Karena membaca buku berarti membuka jendela dunia.


3. Bacakan buku setiap hari
Orang tua harus rajin membacakan buku kepada anak setiap harinya. Membacakan buku membuat anak berimajinasi sesuai dengan umur anak.


4. Ceritakan hasil bacaannya
Orang tua perlu menambah intensitas komunikasi dengan anak dengan cara menceritakan hasil bacaannya. Hal ini mampu membuat anak memiliki pengalaman menarik tersendiri.


5. Ajak anak beli buku
Ketika lorang tua pergi ke toko buku, ajaklah anak untuk ikut dan beli buku. Ajarkan padanya tentang lebih berharga membelanjakan hasil tabungan daripada membeli barang-barang yang tidak terlalu penting.

Minat baca dan minat belajar yang tumbuh pada anak-anak usia dini akan menjadi bekal ketika anak-anak menjadi orang dewasa nanti. Orang dewasa yang tidak lepas dari kegiatan belajar. Belajar bukan hanya dengan cara membaca buku saja, tetapi belajar menyelesaikan satu kasus dalam kehidupan sehari-hari juga aplikasi belajar orang dewasa. Orang dewasa yang senang belajar akan selalu haus ilmu dan ingin tahu tentang banyak hal di dunia ini. Terbentuknya orang dewasa yang senang baca dan senang belajar akan menjadikan karakter yang mandiri juga konsisten terhadap dirinya sendiri. Mandiri yang artinya perbaikan generasi yang tidak ketergantungan terhadap siapapun kecuali kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Generasi yang ada di zaman sekarang adalah generasi instan dan memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap manusia lain atau benda sekitarnya,  yang hanya menunggu hasil tanpa mau bersusah payah belajar. Dengan tumbuhnya minat baca dan minat belajar pada anak usia dini diharapkan mampu membentuk karakter generasi pembelajar yang mandiri sepanjang hayat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun