Kawans, selain topi dan bandana, kita juga bisa kreasikan kupluk alias beanie menjadi aksesori kepala yang simpel, wabilkhusus untuk pria.Â
Â
Kupluk Mamang VilaÂ
 Berawal dari kian menipisnya rambut, saya  mulai memperhatikan jenis penutup kepala yang satu ini. Tapi, tak sekadar upaya mengatasi insecure yang dikemas tampilan modis. Ternyata memakai beanie juga memberikan banyak manfaat selain fungsi utamanya.
Memakai kupluk di tengah aktivitas yang acapkali kerkontak dengan penyejuk ruangan, memberi rasa nyaman di kepala. Beanie juga membantu saya menutupi kepala dari teriknya hari ketika harus berkegiatan di luar ruangan. Â
Ditambah musisi idola saya, semisal Ian McKaye, Chino Moreno, dan Tom Delonge kerap terlihat memakainya. Wah, makin termotivasi saja saya menggunakan aksesori kepala yang satu ini.
Entah apakah preferensi saya memilih kupluk beriringan dengan  menapaki usia paruh baya. Tapi, yang jelas, saya sudah jatuh hati dengan aksesori kepala yang terbuat dari rajutan kain lembut ini.  So, yuk simak beberapa keandalan dari kupluk yang dijamin bakal bikin kita terlihat lebih artsy look.
Keandalan beanie, menurut saya, penggunaannya bisa lebih diterima ketika dipakai dalam ruangan formal. Â Hal ini memungkinkan lantaran kupluk masih satu nuansa dengan peci dan kopiah. Berbeda dari topi pada umumnya (yang berlidah), akan terlihat tidak sopan jika kita tidak melepasnya ketika bertemu orang-orang dalam acara-acara resmi.
Oh iya, ini yang paling favorit, keandalan beanie yang esensial yakni kita bisa tetap terlihat bersahaja memakainya ketika tiba waktu merapatkan saf, dan mendirikan salat.Â
Selanjutnya, kita beranjak pada pengaplikasian kupluk secara lebih menarik lewat padu padan pakaian. Apalagi koleksi kemeja saya yang kebanyakan warna hitam memungkinkan saya bermain warna yang lebih variatif. Maka, penting bagi kita untuk memilih jenis beanie yang tepat. Hal ini supaya kita tidak terlihat seperti mamang yang menawarkan jasa penginapan di puncak. Â