Mohon tunggu...
Arkian Widi
Arkian Widi Mohon Tunggu... Freelancer - mandalorian

a wandering digital bedouin.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Menggapai yang Tak Tersentuh, Dedikasi Ratna Indah Kurniawati Tanggulangi Kusta

18 September 2023   23:18 Diperbarui: 21 September 2023   14:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antaranya, kusta memang penyakit menular, namun sangat sulit menularkan. Karena potensi penularan tergantung pada daya tahan tubuh tiap individu. Masa  inkubasi membutuhkan waktu minimal 2 tahun. Maka, orang dewasa bisa tidak tertular berkat sistem kekebalan tubuh yang mampu melawan bakteri mycobacterium leprae penyebab kusta. Apalagi, begitu pasien kusta memperoleh pengobatan, bakteri kusta sudah mati sehingga tidak aktif menular.

Berdayakan Orang Yang Sembuh Dari Kusta

Pasien kusta termasuk salah satu kelompok masyarakat yang menghadapi tantangan paling sengit. Betapa tidak. Sudahlah mereka tak berdaya secara ekonomi, lalu menerima penyakit, dan diperparah stigma negatif dari lingkungan sekitar. Bahkan tak jarang juga mereka menerima perlakuan yang tidak mengenakkan dari keluarga. Terkucilkan dan rendah diri, lalu bersembunyi dalam gelap. Jadi lengkaplah tantangan untuk pasien kusta dan OYPMK. Fisik dan mental. Jasmani dan rohani.

Maka, tak hanya di pengobatan, Ratna juga melakukan pengabdian berkesinambungan dengan juga memberdayakan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK). Contoh, Ratna mengajarkan menyulam untuk perempuan OYPMK dan ternak jangkrik bagi pria pemyintas kusta. Tercatat, tak kurang dari 400 warga dan 9 desa diberdayakan  lewat wirausaha. Bagaimana ketulusan Ratna membesarkan hati mereka, yang tak jarang juga menolak, meski sudah sembuh dari kusta, untuk percaya diri kembali beraktivitas di masyarakat. 

Akhirnya, Ratna menohok kesadaran saya yang kembali mempertanyakan makna hidup. Anda bisa saja memilih untuk menjalani kehidupan yang tenang dan nyaman bersama keluarga. Anda bisa saja lebih mementingkan diri sendiri dan mengejar keinginan. Tapi tidak. Seakan tantangan di diri sendiri belum cukup greget. Anda pun bersedia menghadapi tantangan lain. Gigih memperjuangkan mereka yang kerap terlupakan. Istikamah menggapai mereka yang tak tersentuh. Yang orang lain berpikir dua kali untuk berinteraksi lebih dekat dengan mereka. Aku menyebutnya si cantik nan pemberani.  

referensi tulisan: YouTube Michael Tjandra Luar Biasa RTV: Ibu Kaum Marjinal (4/4) - Ratna Indah Kurniawati, Melawan Dusta Kusta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun