Banyak cerita kalau menulis tentang Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) . Bukan, bukan karena saya berkuliah di sana. Tapi, saking seringnya saya berkunjung ke indekos kawan kuliah semasa diploma tiga. Dia melanjutkan kuliah ke jenjang Strata 1 di kampus yang terletak di bilangan Ciputat Timur, Tangerang Selatan - Banten itu.
Jadi "Mahasiswa" UIN
Selepas D3, saya fokus mencari pekerjaan. Di sela ikhtiar, saya kerap mengisi waktu di indekos kawan di jalan Pesanggarahan, samping Kampus UIN Jakarta. Kadang saya mengunjungi perpustakaan kampus untuk sekadar merasakan kenyamanan. Bahkan, tak jarang, saya juga mengikuti seminar atau workshop yang digelar di ruang serba guna.Â
Sambil menunggu kawan pulang kuliah, saya menjelajahi tiap sudut kampus layaknya mahasiwa. Berada di lingkungan dengan habitat kegiatan ilmu pengetahuan adalah jalan ninjaku agar tetap update kala itu. Â
Setelah lebih dari 5 tahun, saya kembali ke sini lagi. Tak terasa. Waktu melesat berlalu. Saya bertemu kawan yang kini menjadi pengajar di kampus tercitanya itu. Kami berjanji bertemu di Kampus II UIN di Jalan Kertamukti.Â
Tak banyak yang berubah, baik dari si kawan maupun lingkungan yang sempat saya akrabi ini. Suasana kampus masih memberikan nuansa di rumah meski belum juga saya menjadi keluarga  resminya.    Â
Tapi satu hal yang masih sama, kawasan UIN Jakarta tak pernah kekurangan tempat makan  enak. Selalu saja ada petualangan rasa, tiap kali kami mengisi perut waktu makan siang tiba. Namun ini kali berbeda. Lagi PPKM. Jadi terkendala kita memperoleh fasilitas dine in. Lagipula kawan pun harus mempersiapkan kelas daring yang akan berlangsung sebentar lagi. Dengan berat hati, kami harus mengakhiri pertemuan hari ini. Saya pamit pulang.
Di tengah menyusuri Jalan Kertamukti, makin mendekati gapura keluar ke jalan Ir. H. Juanda, pandangan saya tertuju ke sebelah kiri, di satu gerai take away dengan banner kuning cerah.Â
Warnanya kontras di tengah hari bolong. Penampakan aneka menu makanan kontan menerbitkan selera makan. Tertulis "Kochi Kochikin"Â dengan ikon grafis ayam dalam mangkuk berhias huruf kanji Jepang. Gerai yang memampang aneka menu ricebowl ala negeri sakura itu langsung memikat saya yang kian mendekati gerai.
Daging Teriyaki Pedas ManisÂ