[caption id="attachment_259672" align="alignnone" width="597" caption="Kapolda Papua Pimpin Upacara (dok.Jubi Papua)"][/caption] Tiga hari (H-3) jelang HUT RI Ke-68, jajaran kepolisian daerah Papua menyambut ulang tahun Indonesia dengan satu upacara heroik di atas salah satu gunung tertinggi dunia, yaitu cartenz. Menyelimuti puncak, dingin yang membeku bagaikan salju abadi puncak ini, semoga tidak membekukan jiwa dan smangat merah putih. Utamanya bagi para penegak hukum di Papua. Kita tau, cartenz itu tetangganya perusahaan Amerika (freeport).
Adalah Tito Carnavian, dialah kepala polisi saat ini di Papua yang melakukan upcara dimaksud pada Rabu 14 Agustus 2013. Upacara Bendera di Puncak Cartenz selama satu jam itu merupakan bentuk penegasan, bahwa Sang Saka Merah Putih telah hadir di seputar Freeport sekaligus dari ketinggian pegunungan Papua, kejayaan merah putih seharusnya tetap jaya. Indonesia ini negara yang punya kedaulatan paling di tinggikan, dan tak bisa di rendahkan martabatnya. Apalagi di lucuti!
Apa yang tersirat dari upacara bendera di atas sini? Polisi Papua mungkin saja mengingatkan bahwa eksistensi negara Indonesia dalam mengedalikan roda perekonomian bangsa, termasuk para perusahaan asing seharusnya mematuhi perintah negara. Juga, dari ufuk timur jauh Indonesia, suara kejayaan itu bangkit.
Kebangkitan NKRI di usia 68 tahun tak saja di “kultuskan” dengan simbol upacara bendera semata. Tetapi, lubang lubang yang menganga di seputar cartens kapan di tutup kembali? Emas, batu bara, merkuri, yang kini mengendap di bank federal Amerika Serikat, sebagian berasal dari tetangganya cartenz pula, mampu kah sang saka merah putih yang baru berkibar itu mengibarkan sayapnya untuk mengambil kembali semuanya?
[caption id="attachment_259673" align="alignnone" width="648" caption="Salju Cartenz Diambil dari Jl. Surabaya (Grassberg)"]
Cukup sudah. Gerakan menancapkan bendera itu sering dilakukan oleh para warga yang mendaki gunung di manapun. Maknanya berbeda pula. Membawa bendera dan menancapkannya pada tempat tertentu yang yang sulit di jangkau, sering dilakukan oleh para pendaki gunung. Mereka melakukan hobi panjat gunung. Mengejar prestasi dan menabur keharuman nama bangsa.
Upacara bendera, apalagi resmi dilakukan oleh institusi negara Indonesia, polri di Papua, bukan hal sepele. Sama dengan peringatan resmi di kantor kantor kenegaraan. Gunung kartenz bukanlah kantor kepolisian Papua, tapi hanya sebatas wilayah saja. Kenapa harus upacara resmi disini?
Pak Tito harus bertanggungjawab menunjukkan apa maksud atau makna dibalik upacara heroik ini. Tunjukan kepada AS, freeport, pemerintah pusat bahwa jangan sekali kali anda anda jarah Tanah Papua. Itu maksudnya? Semoga!
Gunung Cartenzadalah sebuah gunung yang terletak di Papua. Gunung ini memiliki tinggi setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut yang diselimuti salju abadi. Puncak gunung ini disebut "Piramida Cartenz", dan juga Puncak Jaya, yang merupakan dataran tinggidi Indonesia. Gunung ini adalah salah satu dari tujuh gunung yang dikenal sebagai tujuh puncak dunia. Gleitser piramida ini sudah berkurang alias es mencair akibat eksploitasi pertambangan di sekelilingnya. Peradaban ini masih selamat, setelah waduk wanagon terkubur bebatuan.
Terlepas dari benar atau tidak. Mungkin saja bapak Kapolda miris membaca tulisan saya disini dengan judul: Papeda: Prajurit Perusak Damai, dimana salah satu peta oprasi militer perusak damai itu berada di seputar kandang perusahaan asing di Timika. Seakan menantang, upacara bendera pun dilakukan. Semoga tak demikian adanya.
Apresiasi patut di berikan kepada jajaran kepolisian Papua dengan di gelarnya karpet kejayaan Indonesia di atas puncak tertinggi dunia. Usia negara sudah setengah abad. Freeport juga sudah setengah abad. Ekonomi negara dan ekonomi perusahaan. Keamanan negara dan keamanan perusahaan. Kedaulatan negara dan kedaulatan perusahaan. Terserah polisi mau menjunjung tinggi yang mana?
Selamat buat jajaran polisi di Papua. Sukses! dan harus dong tegakkan aturan tanpa pandang bulu, entah freeport atau lainya harus di libas bila ada unsur pelanggaran kedaulatan negara.
[caption id="attachment_259674" align="alignnone" width="617" caption="Dokumentasi presmian PT.Freeport Oleh Suharto"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H