Mohon tunggu...
Reza Arfa Maulana
Reza Arfa Maulana Mohon Tunggu... Teknisi - Siswa/Pelajar

Salam Kenal!

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kecerdasan Buatan sebagai Asisten Cerdas

29 September 2023   18:00 Diperbarui: 29 September 2023   18:06 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Kecerdasan Buatan sebagai Asisten Cerdas

 

Kecerdasan Buatan adalah bidang dalam ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pemahaman bahasa manusia, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan pembelajaran dari pengalaman. Tujuan utama AI adalah menciptakan mesin atau program komputer yang mampu berpikir, belajar, dan bertindak secara otonom dengan cara yang mendekati atau bahkan melebihi kemampuan manusia dalam beberapa aspek.

Asisten Cerdas adalah entitas komputasi atau program yang dirancang untuk membantu individu atau organisasi dalam menyelesaikan tugas, mengakses informasi, atau memberikan rekomendasi secara efisien. Asisten cerdas ini dapat menerima input dari pengguna, memahami konteks tugas, dan memberikan respon atau solusi yang relevan dengan menggunakan teknologi komputer dan pemrosesan data. Asisten cerdas dapat bervariasi dalam kompleksitasnya, mulai dari asisten sederhana yang menjawab pertanyaan hingga sistem yang lebih canggih yang dapat mengelola tugas-tugas yang lebih kompleks dan beradaptasi dengan preferensi pengguna seiring waktu.

Kecerdasan Buatan sebagai Asisten Cerdas adalah penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk menciptakan entitas atau sistem yang mampu berinteraksi dengan manusia atau entitas lainnya dengan tujuan untuk membantu dalam berbagai tugas, mengambil keputusan, atau menyediakan informasi yang relevan. Asisten cerdas berbasis AI menggunakan kemampuan pemrosesan data, pembelajaran mesin, dan pemahaman konteks untuk memberikan solusi yang efisien, rekomendasi yang terkait, atau layanan yang bermanfaat kepada pengguna. Mereka dapat berfungsi dalam berbagai domain, mulai dari asisten pribadi yang membantu dengan pekerjaan sehari-hari hingga sistem yang mendukung pengambilan keputusan kompleks di berbagai industri.

Menurut saya, memadukan antara kecerdasan buatan (Artificial intelligence) ke Asisten Cerdas sangatlah brilian. Di karenakan Asisten Cerdas yang memang sejak awal ditujukan untuk memahami segala kebutuhan penggunanya, dengan dipadukan dengan kecerdasan buatan maka Asisten Cerdas dapat lebih memahami apa yang diinginkan penggunanya dan tentu akan membantu pengguna, bahkan lebih membantu daripada sebelumnya. Yang pada awalnya hanyalah robot terprogram yang tidak dapat berbuat lebih dari apa yang sudah diperintahkan pada programnya, menjadi robot yang dapat berpikir, belajar dan bertindak secara otonom.

 

            Kata “asisten” telah lama menjadi bagian dari domain Human-Computer Interaction (HCI) sebagai sebuah “metafora interaksi” (Floyd, 1986; Neale dan Carroll, 1997). Metafora ini seringkali didasarkan pada objek fisik dengan properti yang stabil dan mudah diakses, sehingga diasumsikan bahwa pengguna akan memiliki pemahaman yang sama tentang objek tersebut. Dalam konteks penelitian HCI, para peneliti seringkali merujuk pada asisten cerdas mereka dengan asumsi tentang aktivitas membantu dan sifat asisten manusia. Penting untuk menjadikan pemahaman tentang bantuan menjadi eksplisit. Kata “bantuan” memiliki akar dari bahasa Latin assistere, yang mengacu pada tindakan membantu seseorang dan bantuan yang diberikan. Oleh karena itu, bantuan mencakup tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk melayani orang lain, termasuk isi dari tindakan tersebut, konteks, dan tujuan dari tindakan tersebut. Sebagai contoh, penggunaan kata “assist” diasumsikan bahwa ada kebutuhan yang memerlukan bantuan, bahwa ada tindakan atau isi yang diberikan, bahwa seseorang memberikan bantuan kepada orang lain, dan bahwa ada tujuan yang ingin dicapai. Menurut teori aktivitas, aktivitas diinterpretasikan sebagai hubungan antara subjek (aktor) dan objek yang ada di dunia untuk memenuhi suatu kebutuhan, yang dimediasi oleh alat atau instrumen. Subjek dalam konteks ini dapat mencakup individu, tim, atau organisasi. Aktivitas manusia kolektif terletak pada sistem aktivitas, yang melibatkan alat tambahan seperti aturan/norma dan peran. Hasil dari aktivitas tersebut adalah hasil kerja tim menuju suatu hasil bersama, seperti kesejahteraan pasien dalam konteks medis. Asisten manusia dalam organisasi biasanya melapor kepada atasan mereka, yang bertindak sebagai pengontrol atau ahli yang bertanggung jawab terhadap asisten tersebut. Ini mengimplikasikan bahwa sebutan “asisten” mengharuskan adanya pengontrol atau pihak yang berwenang atas asisten tersebut. Karena asisten sering berfokus pada layanan, mereka sering berinteraksi dengan klien yang dapat memiliki karakteristik yang beragam. Pekerjaan asisten manusia memiliki beragam jenis hasil tergantung pada situasi pengontrol. Dalam banyak kasus, asisten bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan keterampilan pengontrol mereka dengan berkolaborasi. Dalam situasi lain, asisten berupaya mempertahankan tingkat kinerja minimum dengan memberikan kompensasi kepada pengontrol jika diperlukan. Dalam beberapa kasus, asisten bahkan dapat mengambil alih peran pengontrol untuk sementara waktu. Asisten harus menjalankan berbagai tugas untuk mencapai hasil yang diinginkan, termasuk tugas latar depan, tugas komunikasi, tugas latar belakang, pemecahan masalah, dan pemeliharaan kesadaran tentang situasi dan kebutuhan. Ini memungkinkan mereka untuk mengatasi perubahan, penyimpangan, dan situasi yang tak terduga dalam pekerjaan mereka. Asisten termotivasi untuk bertindak dan bekerja sama dengan pengontrol mereka melalui tiga cara: bertindak secara mandiri, bertindak sesuai instruksi pengontrol, atau menggabungkan inisiatif asisten dengan instruksi pengontrol. Motivasi ini dapat mengarahkan mereka untuk mencapai hasil bersama. Dalam konteks hasil, aktivitas pengontrol dan asisten berfokus pada objek, sumber daya, lingkungan, dan alat yang diperlukan untuk aktivitas tersebut. Praktik kerja yang stabil membentuk dasar untuk mendefinisikan jalannya pekerjaan melalui prosedur formal, aturan, dan preferensi informal. Ini digunakan untuk menentukan apakah tugas berjalan dengan memuaskan dan hasil yang diinginkan.

            Manusia memerlukan Asisten Cerdas yang dapat membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terkoneksi secara digital, Asisten Cerdas berbasis kecerdasan buatan menjadi sekutu tak ternilai dalam memfasilitasi kegiatan sehari-hari. Mari kita lihat beberapa cara di mana Asisten Cerdas ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi manusia:

  • Pengelolaan Waktu dan Tugas: Asisten Cerdas dapat membantu manusia dalam merencanakan dan mengatur waktu mereka dengan lebih efisien. Mereka dapat mengingatkan tentang janji temu, mengelola daftar tugas, dan menyusun jadwal berdasarkan preferensi individu.
  • Kesehatan dan Kesejahteraan: Asisten Cerdas dapat mengawasi indikator kesehatan seperti denyut jantung, pola tidur, dan aktivitas fisik. Mereka dapat memberikan rekomendasi makanan sehat, menjadwalkan latihan, atau mengingatkan untuk minum air dan mengambil obat.
  • Pembelajaran dan Pendidikan: Dalam konteks pendidikan, Asisten Cerdas dapat berfungsi sebagai tutor pribadi. Mereka dapat mengidentifikasi kelemahan dalam pemahaman pelajaran, memberikan materi belajar yang disesuaikan, dan bahkan memberikan soal latihan.
  • Pekerjaan dan Produktivitas: Di lingkungan kerja, Asisten Cerdas dapat membantu dalam analisis data, otomatisasi tugas-tugas berulang, dan memberikan rekomendasi untuk pengambilan keputusan. Mereka juga dapat mengendalikan peralatan rumah pintar di lingkungan rumah kerja.
  • Kendaraan dan Mobilitas: Dalam transportasi, Asisten Cerdas dapat berperan sebagai asisten pengemudi, memberikan navigasi real-time, mengingatkan tentang perawatan kendaraan, dan bahkan mengatur perjalanan bisnis.
  • Komunikasi dan Pemahaman Bahasa: Asisten Cerdas dapat memfasilitasi komunikasi lintas bahasa, menerjemahkan teks dan percakapan secara instan, serta membantu dalam memahami konteks dalam pesan atau pertanyaan.
  • Hiburan dan Rekreasi: Mereka dapat merekomendasikan buku, film, musik, dan hobi berdasarkan preferensi pengguna. Asisten Cerdas juga bisa berperan sebagai teman virtual dalam permainan atau cerita interaktif.
  • Keuangan dan Perencanaan Keuangan: Asisten Cerdas dapat membantu dalam manajemen keuangan pribadi, membuat anggaran, dan memberikan analisis investasi serta saran keuangan.
  • Belanja dan Pencarian Informasi: Dalam berbelanja online, Asisten Cerdas dapat membandingkan harga, mencari ulasan produk, dan memberikan rekomendasi berdasarkan preferensi dan riwayat belanja.
  • Ketahanan Bencana dan Keamanan: Mereka dapat memberikan peringatan dini tentang bencana alam, mengarahkan evakuasi, atau memberikan panduan darurat. Di bidang keamanan, Asisten Cerdas dapat memantau perangkat keamanan rumah pintar dan memberikan laporan keamanan.

Pentingnya Asisten Cerdas yang berbasis kecerdasan buatan adalah bahwa mereka dapat belajar dan berkembang seiring waktu, semakin memahami preferensi, kebutuhan, dan harapan pengguna mereka. Mereka juga dapat bekerja tanpa henti, tidak mengenal lelah, dan tidak terpengaruh oleh emosi atau kelelahan. Inovasi yang tak henti-hentinya dalam bidang ini akan terus meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup manusia, memungkinkan kita untuk fokus pada tugas-tugas yang memerlukan kreativitas dan keputusan yang hanya manusia dapat buat. Seiring perkembangan teknologi AI, masa depan dengan Asisten Cerdas yang semakin canggih dan berguna tampak semakin cerah.

Referensi       :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun