Setelah dipecat dengan tidak hormat dari korps kesatuan pengamanan helm dan penitipan sepeda motor, Dupret menganggur cukup lama. Sampai pada suatu ketika Dupret mendapat pangsit melalui mimpi basahnya setelah tanpa sengaja siang harinya nonton JAV di videotron papan iklan di salah satu jalan di Jakarta.
Singkat kata singkat cerita entah siapa yang mengabarkan (pastinya bukan tipiwan ato metrotipis), Dupret mendadak terkenal sebagai orang yang waskito, sakti mandraguna dan kabarnya memiliki daya linuwih berupa ilmu kasekten sehingga mendatangkan banyak pasien baik untuk berobat atau menjadi pengikut. Tidak main main, para tetamu yang juga menjadi pengikut pondokan Dupret tidak hanya berasal dari kalangan orang mewah (omahe mepet sawah) saja, tapi juga dari kalangan kolongmelarat, bahkan ada yang dari jajaran poli-Tikus serta pejabat. Salahsatunya Konah Njambut (bukan E).
Saking terkenalnya Dupret lantas mengubah namanya menjadi Dupret Kaceng Taat Berkendara. Sesuai dengan nama yang disandangnya, kemana mana Dupret selalu bawa spion bebek 4tak dan mengenakan helm cakil. Satu yang membuat Dupret digemari terutama oleh ibu ibu apes yang maruk harta juga oleh bapak bapak yang maruk wanita, Dupret dianggap titisan Dewa Judi seperti dalam film yang diperankan oleh Chow Yun Fat. Dupret dipercaya mampu menggandakan benda apa saja kecuali menggandakan istri.
Begitu dipuja pujanya Dupret oleh pengikutnya terutama Konah Njambut sampai sampai Konah Njambut mensejajarkan Dupret Kaceng Taat Berkendara dengan mantan presiden ketiga BJ. Habibie, hanya mereka beda ilmu. Kalau pak Habibie menguasai ilmu teknologi, menurut Konah Njambut ilmunya Dupret adalah karomah, mukjizat yang langsung datang dari langit. Entah langit rumah entah langit langit kamar gang Dolly.
Pada suatu hari ada yang mengadukan Dupret Kaceng Taat Berkendara dengan tuduhan telah melakukan penipuan. Polisi pun lalu menciduk Dupret di markasnya. Dupret dijerat dengan pasal penipuan, di mana Dupret dianggap telah menipu pasien sekaligus pengikutnya dengan cara menggandakan uangnya. Namun apa cabe cabean (gantinya lacur), ternyata uang yang disetorkan ke Dupret ternyata raib. Sebagai garda terdepan Konah Njambut melakukan manuver manuver di depan wartawan untuk memulihkan nama baik Dupret yang sudah kepepet.
Begini isi wawancara Konah Njambut (bukan E) dengan salah satu wartawan dari media Kompor;
Wartawan kompor: "Benarkah Dupret mampu menggandakan uang?".
Konah Njambut: "Ow temtu saja. Jangankan cuma uang, sendal saja bisa digandakan bahkan ditukar dengan bawang merah oleh beliauwnyah".
Wartawan kompor: "Tapi menurut pelapor yang mengadu ke polisi bahwa uang yang bersangkutan malah lenyap?".
Konah Njambut: "Ah.. Itu cuma pitenah saja. Kan sudah jelas, si pelapor itu meminta kangmas Dupret untuk menggandakan uangnya. Dan memang uang tersebut sudah digandakan. Buktinya uang yang bersangkutan berlipat ganda jumlahnya kok".
Wartawan kompor: "Maksud pertanyaan saya, uang dalam bentuk rupiah korban yang lenyap".
