Mohon tunggu...
Arka Ardhyansah
Arka Ardhyansah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Butuh Arka! : arkardhy@protonmail.ch // Tulislah apa yang ingin kau tulis, tak harus sekarang di gunakan mungkin berguna di kemudian hari, jangan di pikirkan tuangkan saja semua dalam barisan kata-kata, Aku Berpikir maka aku ada. #CatatanArka //

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

7 Sisi Gelap, Fenomena Generasi Z

31 Mei 2017   14:12 Diperbarui: 6 September 2017   00:27 2802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.loop.co.id/uploads/article/media_upload/8612/sampul_kekinian.jpg

Katanya Generasi Z adalah generasi yang mampu beradaptasi dengan sgala hal, katanya generasi Z adalah Generasi hebat yang tau akan segala hal tapi apakah benar Generasi Z sehebat dan sekeren itu? Di balik semua itu Generasi Z memiliki Sisi Gelap dan Negative terlebih dalam Social Media.

Pertama,Generasi ini lebih mementingkan omongan orang lain daripada dirinya sendiri ini dampak buruk yang terjadi akibat terlalu ingin di perhatikan, terlebih jika ia kesepian karena orang tua yang sibuk bekerja atau ia yang memilih menutup dunianya dengan dunia sosial media yang tak ada henti-hentinya.

Di banding mengikuti kata hati, generasi ini memilih untuk slalu mendengarkan omongan orang lain kalo keren itu harus beli baju yang lagi ngetrend masa kini, kalo gaul itu harus tau lagi EDM yang lagi hitz, kalo SWAG itu harus dengerin mas Younglex ( Eh Maaf-maaf nggak ada maksud kok ) jadi mereka layaknya ikan yang terseret arus dan nggak tau mau berenang kemana, mereka terus-terusan mengikuti omongan orang lain tanpa henti.

Kedua,Generasi Z adalah bisa jadi generasi tercuek karena mereka lebih senang bersosialisasi di sosial media daripada di dunia nyata, terlebih kalo lagi kumpul-kumpul temen yang di pegang ya Smartphonenya pokoknya jangan sampe dia ketinggalan satu notifpun dari temen-temenya di sosmed padahal di depannya ada teman yang bisa di ajak sharing dan main bareng.

Ketiga,mereka juga berambisi dan itu memang bagus namun karena kita lagi bicarain sisi gelapnya ambisi di sini kurang bagus karena mereka berambisi terkenal di sosial media, menjadi artis instagram biar bisa di endorse, biar bisa eksis kemanapun tapi (mohon maaf) tanpa karya.

Yang di lakuin di Instagram cuman, photo selfie dan trend-trend sok hitz masa kini ada yang ginilah posenya ada yang gitulah, da semua itu berbanding terbalik dengan kehidupan asli mereka orang yang kita ajak bicara di sosial media terkadang benar-benar berbeda dengan orang yang kita temui di kemudian hari maka dari itu Hati-Hati di Internet kawan.

Keempat, karena jaman udah serba instan mereka juga ketularan gimana sedapnya indomie eh maksudnya suka yang instan-instan ternyata nggak cuman anak kost aja yang suka instan Generasi Z juga demikian, mereka cuman ngeliat yang cepet-cepet aja padahal kenyataannya nggak segampang itu,

yah sebut saja idola Generasi Z masa kini, para Youtuber,Standup dan Rapper atau entahlah itu contoh saja YoungLex ( aduh maaf nih LexSugar jangan marah ya contoh doang kok ) mereka terpacu karena YoungLex katanya bandel,nakal tapi ternyata bisa sukses jadi mereka berfikiran bisa kayak YoungLex kalo nakal,bandel itu wajar dan nggak jadi patokan bisa sukses atau nggak.

Padahal mereka cuman liat YoungLex saat suksesnya doang, di balik itu semua YoungLex harus bekerjas keras mendapatkan apa yang dia raih saat ini POPULER, dari kerja ya, bukan asal-asalan post di sosmed, gaya nakal berharap jadi artis instagram.

Kelima,Terlalu cepat termakan isu, berita nggak bener, HOAX dari sumber-sumber tidak valid dan tidak terpercaya mereka cuman ikut-ikutan aja atau kadang cuman baca judulnya udah tiba-tiba komentar gini, gitu pokoknya mereka kira mereka yang paling tau,paling ngerti dan paling bener sendiri masalah yang lagi di bahas.

Keenam, Gadget-gadget di mana-mana tiap hari udah kayak zombie yang berjalan dari bangun tidur sampe mau tidur matanya nggak letih menatap layar hape yang mereka sebut smartphone itu, bersyukurlah kita yang tumbuh besar dengan featured phone,symbian dan java yang masa remajanya bahagia bukan sok bahagia , karena keasyikan main smartphone dan beragam gadget yang ada mereka kadang lupa belajar, lupa harus bantuin orang tua, dan kalo pulsa paketan abis udah deh jadi zombie kelaparan meraung-raung, merasa tersudutkan mencoba beragam cara sampe ngemis-ngemis hostspot wi-fi ketemen, sampe ke cafe pesen minuman yang abis 10menit tapi wi-finya 3jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun