Arkania Safialuna Maharani
Dampak Pandemi Pada Pelajar di Indonesia
Sudah hampir satu setengah tahun pandemi penyakit yang disebabkan oleh virus covid-19 masuk di
Indonesia. Penyakit ini menyerang system pernapasan manusia selain itu penyakit ini sangat mudah
sekali untuk menularnya. Karena penyakit ini sangat mudah sekali penularannya, mulai diterapkanlah
peraturan social distancing yang dimana membataskan jarak dan kontak fisik antar satu sama lain.
Tetapi karena virus ini menyebar sangat cepat pemerintah pun mengambil langkah besar dengan
melarang segala kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan melakukan lockdown di beberapa wilayah
di Indonesia.
Karena kebijakan pemerintah untuk mengurangi angka peningkatan pasien covid 19, tepat pada bulan
maret tahun 2020 pembelajaran di sekolah diberhentikan dan di alih fungsikan menjadi pembelajaran
online di rumah masing-masing. Jadi sudah hampir satu tahun setengah sekolah online ini berjalan.
Walaupun kebijakan ini dilakukan untuk menghindari meningkatnya pasien covid 19 dan sudah berjalan
selama hampir satu setengah tahun. Tetap saja kegiatan pembelajaran online ini masih ada nilai
kurangnya.
Dengan kegiatan pembelajaran online ini masih banyak siswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar secara maksimal. Contoh siswa yang tinggal di daerah kampung atau pedalaman yang
jarang tersentuh sinyal dan listrik. Hal itu akan sangat merugikan bagi siswa tersebut ia tidak dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik karena terhambat faktor sinyal dan listrik.
Belum lagi siswa yang tidak memiliki alat komunikasi yang memadai untuk mengikuti pembelajaran
online. Dan tidak seidkit juga siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran online Karena faktor ekonomi
karena siswa tersebut tidak mampu membeli kuota untuk melakukan kegiatan pembelajaran online.
Walaupun permasalahan tentang kuota untuk kegiatan belajar online sudah terselesaikan oleh
pemerintah dengan membagikan kuota gratis untuk belajar online tetapi tetap saja kegiatan belajar
mengajar online masih belum bisa dikatakan maksimal.
Mengapa dikatakan kegiatan pembelajaran online ini belum maksimal? Karena menurut saya dalam
segi penyampaian materi pembelajaran saja itu sudah kurang maksimal. Karena penyampaian materi
dilakukan secara tidak langsung hal ini menuntut para siswa untuk belajar mandiri tanpa ada arahan
lebih dari guru. Dari pengalaman pribadi saya yang juga ikut merasakan kegiatan pembelajaran online
ini, jujur saya merasa banyak sekali materi yang tertinggal atau materi yang saya tidak paham karena
terbatas nya kegiatan belajar mengajar ini. Jadi pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran lebih
tertinggal saat melakukan kegiatan pembelajaran online dibandingkan pembelajaran offline di sekolah.
Dan perihal pemberian dan pengerjaan tugas pun tidak dapat dilakukan secara maksimal. Banyak siswa
yang tidak dapat mengerjakan tugas karena kurang memahami materi tentang tugas tersebut. Ada juga
siswa yang tidak dapat mengerjakan tugas karena tidak memiliki akses jaringan internet yang memadai
dan banyak juga siswa yang tidak mengerjakan tugas karena malas dan meremehkan tugas online. Dan
pada akhirnya tugas pun tidak dapat dikerjakan secara maksimal dan banyak siswa yang tidak memiliki
nilai karena tidak mengerjakan tugas.
Karena kurang maksimalnya kegiatan belajar mengajar selama hampir satu tahun setengah akibat
dampak pandemi. Pendidikan di Indonesia pun terhambat dan tertinggal. Banyak siswa yang memilih
putus sekolah karena tidak mampu mengikuti kegiatan pembelajaran online karena berbagai faktor
penghambat. Sebagian besar dari mereka putus sekolah karena terpaksa harus membantu memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga.
Maka dari itu demi memperbaiki kondisi ini, kita semua harus lebih mentaati peraturan protocol
kesehatan agar pandemi ini cepat berlalu dan berharap kondisi Indonesia dan dunia dapat kembali
normal seperti sebelumnya.
