Pernah dengar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung? Ya, proyek ini sempat viral di berbagai media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan lain-lain karena fiturnya yang unik.Â
Dikabarkan, kereta cepat ini bisa mengantarkan penumpang dari ibukota ke kota kembang hanya dalam waktu sekitar 35-45 menit. Dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan dengan mobil yaitu sekitar 2 jam, proyek ini akan memangkas waktu yang dibutuhkan hingga 70% dari metode tradisional.
Dan sebenarnya bukan hanya di ibukota saja mulai terbangunnya proyek-proyek infrastruktur yang masif tersebut. Jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Â Kulonponorogo sepanjang 96km, pelabuhan internasional Tanah Kuning-Mangkupadi, pembangkit listrik tenaga panas bumi di Banten, dan masih banyak lagi. Semua proyek ini memiliki satu kesamaan yaitu dalam naungan strategi negara superpower Cina yaitu One Belt One Road (OBOR) atau Belt and Road Iniative (BRI).
OBOR adalah strategi Cina untuk membangun infrastruktur global yang berkolaborasi dengan hampir 70 negara dan organisasi internasional. Ini adalah upaya negara panda untuk mengintegrasi jaringan serta jalur perdagangan global yang berpusat di Cina dengan metode anti-kekerasan
Strategi ini unik karena dalam sejarahnya, negara-negara superpower lebih mengutamakan kekuatan militer untuk mendapatkan keinginannya. Coba lihat Amerika Serikat. Ada berapa skandal atau kasus mencampurkan diri di urusan politik internasional? Dari Kuba, Nikaragua, Panama, Haiti, bahkan ada yang mengatakan Indonesia. Daftar lengkap dari intervensi asing yang dilakukan Amerika Serikat bisa dilihat disini. Dan sampai sekarang pun AS memiliki pangkalan militer di seluruh penjuru dunia.
Kita juga tidak boleh lupa kebijakan kolonialisme yang merajalela di negara-negara Eropa Barat seperti Britania, Belanda, Perancis, Italia, dan lain-lain. Indonesia beserta koloni-koloni lain merupakan korban dari paham-paham imperialis tersebut.
Namun, di abad ke-21, metode kolonialisme dan imperialisme sudah tidak populer. Mayoritas koloni-koloni seperti India, Indonesia, Filipina serta lainnya sudah merdeka dan membentuk negara tersendiri.Â
Sebagai anggota PBB, negara-negara superpower terpaksa untuk menghargai kedaulatan negara asing. Lantas, dibutuhkan cara yang baru untuk membuat sebuah negara submisif dan bergantung ke negara lain tanpa menjatuhkan bom. Disinilah bagian diplomasi dan ekonomi sebagai senjata yang sunyi namun mematikan bermain perannya.
Dalam artikel ini, penulis akan fokus ke strategi OBOR yang merupakan inti dari kebijakan luar negeri Sekjen Partai Komunis Cina Xi Jinping.