Usianya masih cukup muda untuk ukuran seorang politisi yang telah mampu memperoleh kepercayaan sebagai salah menteri dari Jokowi. Marwan Jafar dilahirkan pada tanggal 12 Maret 1971 di Pati, Jawa Tengah. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sekaligus Sarjana Ekonomi dari Ekonomi Universitas Gajayana Malang pada tahun yang sama, yaitu 1998. Program S2 ia tempuh di Universitas Kebangsaan Malaysia dan lulus tahun 2008.
Menteri yang satu ini berasal dari unsur partai politik dan mantan aktivis mahasiswa. Marwan Jafar adalah Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR-RI. Tak hanya itu, ia pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Di sela-sela perkuliahannya sekalipun memiliki dua gelar kesarjanaan, Marwan Jafar masih menyempatkan diri aktif berorganisasi. Â Sebelum terjun ke politik, Marwan Jafar sempat merintis karir di bidang lain, termasuk menjadi lawyer. Pengalamannya sebagai aktivis mahasiswa dan pengalaman profesionalnya sebagai seorang lawyer telah menempa dirinya menjadi seorang politisi yang matang.
Kinerjanya sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi demikian fenomenal sekalipun dalam hal gaung di media masih dibawah popularitas Susi Pujiastuti Menteri Perikanan dan Kelautan. Hal ini lebih dikarenakan Marwan Jafar tidak terjebak dalam narsisme politik seperti beberapa menteri-menteri lain di kabinet. Marwan Jafar seolah tahu dan mampu menerjemahkan visi Nawacita dari Presiden Jokowi.
Terkait desakan dan dorongan mengenai reshuffle kabinet jilid 2 ini, jika mayoritas menteri-menteri di kabinet bagai anak sekolah yang takut dapat nilai merah dan tidak naik kelas maka hal ini berbeda bagi Marwan jafar. Marwan Jafar paling tidak akan masuk ranking tiga besar di kabinet sebagai menteri dengan kinerja atraktif dan memuaskan. Dengan demikian dapat dipastikan posisi Marwan Jafar adalah satu menteri yang berada pada zona aman dari reshuffle bahkan rotasi. Berikut kilas balik beberapa capaian Menteri Marwan :
- Sukses dalam hal membangun dan memberdayakan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
- Merekrut tenaga ahli dan pendamping desa guna meningkat efektivitas pengunaan Dana Desa
- Terbangunnya sarana prasarana permukiman desa, penunjang ekonomi desa, transportasi desa, elektrifikasi desa, dan telekomunikasi desa
- Program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) penunjang akses layanan pendidikan dan kesehatan
- Peluncuran IDM, ini bukan Internet Download Manager melainkan Indeks Desa Membangun
Terus berjuang untuk kesejahteraan dan kemakmuran desa Menteri Marwan sehingga ke depan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi dapat berganti nama menjadi Kementerian Urusan Interaksi Desa dan Perkotaan. Kepalkan tangan maju ke muka….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H