Mohon tunggu...
Arka Dhairyo
Arka Dhairyo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hanya Penonton

Everyone feels right in their own POV. And here I am. Just watching

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

3726 & 2004 MDPL Part 2

30 Juli 2024   19:44 Diperbarui: 30 Juli 2024   19:47 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.indonesia.travel

2004 MDPL

Ku melihat ke atas,
ke dirinya, puncak.
Dia sangat tinggi,
begitu mengagumkan dan mempesona.

Kuharap aku bisa seperti dirinya.
Mempesona seperti dirinya,
semua pasang mata, tertuju pada dirinya.
Hanya padanya.

Namun, apalah arti diriku jika dibandingkan oleh dirinya.
Lebih banyak orang yang memilih pergi ke puncak daripada ke diriku.
Orang-orang hanya datang melewatiku hanya untuk menuju ke dirinya.
tanpa sekalipun menengok ke arahku.

Merasakan kesepian, ditengah keramaian itu menyakitkan.
Ramai, tapi jiwaku terasa seperti tak berada disini,
dianggap tak ada.
Aku, merasa tak bisa menggapainya.

Tapi aku tak bisa.
Mungkin aku sudah ditakdirkan,
tidak bersama dia.
Ditakdirkan hanya untuk mengagumi nya.

Amor Fati
Aku hanya bisa menerima nasib,
menerima takdir,
dan mencintai takdir apa adanya.

Puncak mengungkapkan perasaannya. Namun sayang, suaranya terlalu lirih tak sanggup mengalahkan suara gema, tidak ada yang mendengarkan perasaannya.

~ Danau, 2004 MDPL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun