Ku tahu ku tak cukup pintar tuk bicarakan masa depan.
Ku tahu ku tak cukup bijak tuk bicarakan alam.
Ku tahu ku tak cukup peka tuk bicarakan orang.
Aku tahu bahwa aku tak cukup untuk lakukan apapun. Diriku tak punya cukup peranan untuk mengubah dunia. Apa yang terjadi pun aku hanya figuran. Nasibku tak karuan, terombang-ambing oleh kata dunia.
Ter timbun oleh berbagai permasalahan. Diriku bingung disini pikiranku jauh disana. Dibingungkan masalah hari ini, tak sempat pikirkan masalah yang akan datang. Yang ku tahu hanyalah bahwa hari esok akan berantakan.
Berdiri di penghujung buku, gemetar lutut ku tersisa ragu. Berlindung di balik tawa, di dalam hati tersisa ragu.
Tak ada artinya jika ku terus terbawa arus. Diriku yang tidak sepenting itu hanya terdiam. Aku tahu aku hanya figuran. Tapi aku tetap harus berjalan.
Yang kutahu hadapi dan terus berjalan. Bertanya apa yang akan terjadi. Bersiap pada apa yang akan terjadi. Menghadapi apa yang akan terjadi. Semoga hari esok bisa lebih baik.
Ke manakah esok hari akan membawaku. Diantara berjuta nama, aku bukan sesiapa. Tapi aku tahu, dengan terus melangkah. Aku punya peranan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H