Sampah di Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tercecer di tepi jalan. Panjangnya lebih dari 100 meter. Warga mengeluhkan kondisi itu karena baunya sangat menyengat.Â
Terlebih jika diguyur hujan, aromanya menyebar ke pemukiman penduduk. Warga berharap, sampah yang berada di tengah-tengah kebun tebu itu supaya secepatnya diangkut. Sehingga tidak menimbulkan penyakit.
"Di desa ini memang tidak ada tempat pembuangan sampahnya, jadi warga membuangnya di pinggir jalan," kata Ade, 32, salah satu warga desa setempat, Selasa (6/11).
Menurut karyawan swasta ini, keluhan warga tidak hanya itu. Ketika musim kemarau, sampah mengering dan dibakar warga. Tanpa sengaja, api merambat ke perkebunan tebu yang berada di sekitar lokasi.
Untuk itu, dia sangat berharap sampah tersebut diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).Â
"Kemarin waktu musim kemarau, di situ ada yang membakar sampah. Lalu apinya merembet ke pohon tebu," tuturnya.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal Agus Riyanto, membenarkan kondisi tersebut. Dia mengaku kerap mendapat keluhan dari warga ihwal ceceran sampah di desa tersebut yang dapat menimbulkan penyakit. Dia menyarankan, Pemerintah Desa Tembok Kidul untuk segera membuat Peraturan Desa (Perdes) yang mengatur tentang sampah.Â
"Ini harus ditindak lanjuti. Karena jika dibiarkan, dapat menimbulkan penyakit," pesan Agus, saat berkunjung ke lokasi sampah di Desa Tembok Kidul, kemarin.
Agus juga menghendaki, dinas terkait segera mengangkut sampah tersebut. Karena volume sampah setiap hari semakin banyak. Hal itu mengingat di desa tersebut tidak ada tempat pembuangan sementara (TPS).Â
"Dulu pernah diangkut, tapi sekarang tidak pernah. Sudah lama sekali. Sehingga sampahnya menumpuk," ujar anggota Fraksi PKB yang akrab disapa Agus Waleh ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H