Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dituding Penyebab Banjir, Kades di Brebes Didemo Warganya

7 Maret 2018   21:13 Diperbarui: 9 Maret 2018   16:08 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratusan warga Desa Kecipir, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu, 7 Maret 2018 siang menggerudug gedung DPRD setempat. Warga melakukan aksi unjuk rasa menuntut kepala desa mereka mundur dari jabatannya.

Dengan menggunakan sejumlah mobil bak terbuka, ratusan warga Desa Kecipir, Kecamatan L/ brebes mengadu ke wakil rakyat di gedung DPRD Brebes. Mereka berorasi menuntut agar Tarmudi, mundur dari kepala desa kecipir.

Sejumlah perwakilan warga kemudian melakukan pertemuan dengan komisi I DPRD Brebes, untuk mengadukan tuntutannya kepada para wakil rakyat. Warga menilai jika dana desa untuk pembangunan desanya selama ini belum bermanfaat bagi masyarakat.

"Bahkan, pembangunan irigasi yang ada menyebabkan banjir hingga lahan pertanian mengalami kerusakan," kata perwakilan warga, Rusmani

Terpisah, Kades Kecipir, Tarmudi, menjelaskan jika pembangunan irigasi yang berada di luar desa adalah hasil kesepakatan Musrenbang. Karena bertujuan untuk pemanfaatan warga Desa Kecipir sendiri.

"Banjir yang terjadi bukan karena pembangunan drainase, melainkan akibat jebolnya tanggul Sungai Cisanggarung yang hingga menyebabkan 14 desa di Kecamatn Losari terendam banjir," ungkapnya.

Data dari Kepala Desa Kecipir menyebut kerugian dampak dari banjir terjadi di desanya menyebabkan para petani gagal panen. Akibat tanaman maupun lahan tambak mengalami kerusakan. Kerugian warga mencapai ratusan juta rupiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun