Mohon tunggu...
Yoga Haryuna
Yoga Haryuna Mohon Tunggu... Insinyur - Electric Engineer

Electrical and Mechanical Project on gks-eng.com, Instagram on @ladangdigitani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sudut Pandang Pendukung 01 dan 02, Bahan Rekonsiliasi Menuju 03

23 Mei 2019   20:19 Diperbarui: 23 Mei 2019   23:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan Pilpres sudah lewat.  Kedua kubu sedang Calling Down dan bersama-sama merajut sila ketiga Pancasila,Persatuan Indonesia.  Tidak ada 02 dan 01 lagi. Indonesia membutuhkan Persatuan kembali.  Sama-sama membangun Indonesia menjadi lebih baik. Singkirkan perbedaan dan merajut kembali mewujudkan cita-cita Bangsa.  

Kita bisa review kajian mengenai motif kedua kubu, baik pendukung 02 dan 01 sama-sama klaim untuk kukuh membela pilihannya masing-masing. Muncul narasi bahwa membela pilihannya berarti menyelamatkan Bangsa.  Dari ancaman apa? Kenapa kedua kubu saling mencurigai? Jika kita telusuri apa saja isu yang berkembang dari kedua belah pihak,  tentu ini akan menjadi bahasan yang menarik . Narasi apa  saja yang ditakutkan kedua kubu, layak dikaji untuk dijadikan bahan rekonsiliasi.  

Sudut pandang pendukung 01, yang notabene sudah menjalani Pemerintah 1 periode ini, mereka sudah merasakan bahwa di zaman Jokowi ini dana desa yang diteken sejak zaman SBY sudah dilaksanakan dengan baik.  Banyak infrastruktur Desa dibangun dan mengalami pembangunan yang pesat.  Infrastruktur digenjot habis-habisan. Poin utama untuk 01 di kalangan desa. 

Sosok Jokowi yang sederhana dan merakyat disukai kalangan mayoritas masyarakat di Pedesaan.  Apalagi Infrastruktur di jalur Transjawa sudah disambungkan.  Sehingga pendukung 01 merasa,  kinerja ini harus diteruskan.  Percepatan Infrastruktur sangat nyata terjadi.

Dari segi sosok, pihak 02,Prabowo yang berlatar belakang Militer juga menakutkan bagi pendukung 01 karena merasa Orde Baru akan bangkit kembali.  Isu-isu ini berkembang di masyarakat dengan kencang.  Apalagi Prabowo pernah diisukan menjadi dalang penculikan 98.  Tentu ini menjadi phobia tersendiri di kalangan calon pemilih. 

Dari segi isu agama,  pendukung 01 merasa bahwa pihak lawan sudah disusupi dengan paham khilafah.  Paham ini adalah paham yang berideologi Islam secara kaffah.  Islam kultural sangat takut akan hal itu.  Sehingga kecenderungan untuk memilih 01 sangat kuat.  Ini mempengaruhi banyak pemilih dari kalangan NU yang notabene menolak keras paham  khilafah. 

Apalagi didukung sosok Cawapres yang notabene Rois Am PBNU,  Kiai Ma'ruf Amin menjadi sosok yang mewakili kaum NU. NU akar rumput menjadi yakin akan pilihan mereka. Dengan Kiyai Ma'ruf menjadi pemimpin mereka,  isu Khilafah tidak akan lagi berkembang.

Lain pendukung 01 lain pula dengan pendukung 02. Isu yang paling ditakutkan jika 01 memerintah kembali adalah One Belt One Road (OBOR) yang diteken Pemerintah Jokowi dengan China dalam membantu pembangunan Infrastruktur. Beberapa sudah berjalan dan mengakibatkan hutang negara dan BUMN menjadi tumbalnya.  Ini riskan bagi negara menurut pandangan pendukung 02.

Isu ini sangat kuat karena terlihat dominasi China menguasai bahan baku sampai tenaga kerja,  sehingga mengancam peluang kerja anak Bangsa dan mematikan Perusahaan perusahaan penyedia pembangunan infrastruktur yang dikerjakan China.  

Ini cukup mendominasi,  apalagi isu tenaga kerja asing yang sangat kuat di kalangan bawah. Dengan tingkat pengangguran yang masih banyak,  kalangan 02 memandang ini ketidakadilan bagi rakyat.  TKA membanjiri wilayah di luar Jawa.  Mereka beramai-ramai menolak Jokowi 2 periode. 

Dari segi pencapaian negara,  hutang di era Jokowi sudah diatas 5000 T,  sehingga ini akan menjadi beban berat bagi Bangsa ini jika terus ditambah di periode kedua.  Bagi pendukung 02, ini menyulitkan Indonesia untuk berdaulat atas tanah mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun