Kala itu, sore Krapyak membentang tirai jingga
pelangi muncul, melukis langit dengan warna-warna rahasia
Lengkungnya megah, namun tak pernah tahu
Berlabuh di mana kedua ujungnya itu
Kedua ujungnya adalah matamu
samar, seperti genangan air hujan yang tabu
apakah tetesnya tangis bahagia
atau luka perpisahan yang tak terungkap kata
Pelangi adalah takdir Tuhan
yang semu namun pasti indah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!