Mohon tunggu...
Arjuna Yovi Anggara
Arjuna Yovi Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang Mahasiswa Universitas Airlangga Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlakuan Penyimpangan Sosial Johnny Somali: Content Creator Asal Amerika Serikat Yang Menjadi Bidik Sasaran Warga Korea Selatan.

10 Desember 2024   10:14 Diperbarui: 10 Desember 2024   12:24 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://www.instagram.com/johnnysomalia/

Teori Ahli

Dalam hal ini, Johnny Somali termasuk melakukan tindakan yang masuk dalam ranah penyimpangan sosial. Bedasarkan teori Differential Association yang dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland, dimana "penyimpangan sosial dianggap terjadi karena pergaulan yang berbeda. Maka itu, perilaku menyimpang dipahami terjadi karena proses alih budaya (cultural transmission)."

Dari teori tersebut, menjelaskan bahwa individu yang bergaul dengan kelompok yang memiliki nilai dan norma yang menyimpang dari norma sosial yang berlaku akan cenderung terpengaruh dan mengadopsi perilaku yang menyimpang tersebut. Dalam konteks ini, Johnny Somali mungkin terlibat dalam pergaulan yang membawa pengaruh negatif yang membentuk perilaku menyimpangnya di negara asalnya.

Tanggapan

Opini saya sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, meskipun Johnny Somali memberikan dalih tindakan yang dia lakukan adalah sebatas humor yang tidak sesuai dengan budayanya, tetapi itu bukan alasan dia bisa melakukan hal seenaknya di negara orang. Bahkan, seandainya itu dilakukan di negaranya termasuk sesuatu yang tidak pantas dilakukan di khalayak umum.

Setiap individu harus memahami bahwa norma dan budaya di suatu negara berbeda-beda, dan sebagai bagian dari masyarakat global, kita harus menghormati nilai dan aturan yang ada di tempat kita berada. Tidak ada alasan untuk menganggap perilaku yang tidak sesuai sebagai sesuatu yang dapat dibenarkan hanya karena alasan budaya atau humor pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun