Melihat film Soekarno,  nasionalisme  saya sebagai rakyat Indonesia terbangkitkan, perjuangan Soekarno, Hatta dan beberapa orang tokoh pada jaman tahun 1940 an, berjuang untuk merealisasikan kemerdekaan sungguh memberikan suatu perasaan bangga, haru, hormat kepada  semua yang berjuang demi terwujudnya kemerdekaan  sampai dengan saat Soekarno memprokamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Film yang digarap secara rinci, apik, nyaris sempurna, cara pengambilan gambarnya dan skenario yang dibuat dengan alur yang menarik,  disajikan secara sederhana namun dapat menyentuh perasaan  para penonton .Film ini wajib ditonton oleh para pejabat pemerintahan, dosen, anggota DPR, guru, aparat, karyawan dan segala lapisan masyarakat. Andaikan  sebagian besar rakyat dapat menonton film Soekarno dengan cara pemerintah memfasilitasi agar fim Soekarno  dapat dinikmati  oleh seluruh rakyat Indonesia, entah melalui bioskop, stasiun televisi atau layar tancap, menurut saya  sangat bermanfaat untuk membangkitkan nasionalisme dan patriotisme rakyat Indonesia.
Dengan menonton film Soekarno , ingatan kita seperti disegarkan kembali  di masa kejayaan Soekarno, kehebatan Soekarno menginspirasi  pemimpin lain untuk berani melawan penjajahan , penyambung lidah rakyat, sebagai pemimpin rakyat Soekarno memikat hati rakyat indonesia sehingga tidak ada seorang pemimpin lain yang popularitasnya seperti beliau, rakyat mencintai Soekarno dan dengan rela memberikan sumbangan kepada  kelompok orang-orang atau organisasi yang berjuang  untuk meraih kemerdekaan .Soekarno sebagai negarawan , salah satu pemimpin besar dunia yang bisa disejajarkan dengan pemimpin besar dunia  lainnya seperti Mandela, Mahatma Gandhi dll.Keberanian beliau untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia memberikan inspirasi untuk bangsa lain  yang masih dibawah penjajahan di Asia maupun di benua Afrika untuk meraih kemerdekaannya.
Andaikan film Soekarno ini digunakan sebagai alat propaganda atau kampanye PDIP untuk memenangkan  pemilu dan pemilihan presiden tahun 2014 mungkin  sangat  cocok atau match sekali  , penonton dengan mudah menghubungkan Soekarno dengan Megawati, PNI dengan PDIP  atau Soekarno dengan Jokowi , sebagai sosok yang dinantikan untuk memerdekakan rakyat yang tertindas dari perilaku korup para pejabat dan penguasa di negeri ini. Rakyat sudah jenuh dan muak dengan perilaku dan sikap para pemimpin bangsa ini termasuk kecewa dengan SBY sebagai presiden bangsa ini. Film ini secara kebetulan atau  memang merupakan strategi dari PDIP untuk  mengedarkan film Soekarno  menjelang pemilu, dimana kampanye partai politik akan segera mulai, saat kandidat calon presiden mulai melakukan promosi dan pencitraan diri.Tidak ada media promosi  yang digunakan partai politik atau calon presiden  dapat  efektif seperti  film Soekarno ini, dalam hal ini PDIP (baca Megawati) mendapatkan benefit yang paling besar.
Sekarang tinggal bagaimana PDIP menggunakan film ini sebagai daya ungkit (leverage) untuk menaikan jumlah suara pendukung PDIP. Modal dari PDIP  lebih dari cukup untuk memenangkan pemilu dan pilpress tahun 2014.Pertama, PDIP memiliki Jokowi yang memikat sebagian besar rakyat Indonesia, dicintai rakyat, rendah hati, jujur, populer . Kedua, beredarnya  film Soekarno yang membuat masyarakat teringat kembali andil Soekarno untuk kemerdekaan negeri ini, PDIP dan Megawati salah satu puteri Soekarno memiliki peluang emas untuk  mengulang kembali memerintah negeri ini dengan memberi kesempatan kepada Jokowi menjadi presiden yang hebat  seperti  ayahanda Megawati atau mengambil kursi kepresidenan  periode 2014- 2019 untuk diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H