Mohon tunggu...
Arjuna Putra Rastiono
Arjuna Putra Rastiono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Hallo saya Arjuna Putra Rastiono

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur-Unsur yang Berperan dalam Pembentukan Kota

9 November 2021   01:40 Diperbarui: 9 November 2021   01:40 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa alasan perusahaan dan manusia tidak terdistribusi secara merata di seluruh dunia? Mengapa penggunaaan tanah tidak secara merata dan mengapa ada jarak yang tidak sama antar perusahaan dan manusia? Mengapa mereka hanya berkonsentrasi di daerah khusus meski tidak ada perbedaan geografis atau struktural? Realita menunjukkan gambaran yang berbeda dalam penggunaan lahan dan ruang yang terdistribusi secara merata.

Ada kepentingan manusia dan perusahaan di suatu tempat atau area khusus. Mengapa kota ada merupakan salah satu pertanyaan yang menarik dalam perspektif masa depan maupun masa lalu. Pertanyaannya adalah mengapa kota ada dan mengapa ada perbedaan dalam ukuran atau dengan kata lain dimana posisi mereka menetap dan mengapa serta bagaimana mereka berkembang. Oleh karena itu, menarik untuk menganalisis alasan keberadaan adanya kota. Ada dimensi yang harus kita lihat lebih dekat seperti lokalisasi kota, pertumbuhannya, dan ukurannya yang berbeda. Definisi kota yang berbeda, penjelasan alasan-alasan kekuatan ekonomi yang menghasilkan untuk suatu kota dan analisis batasan-batasannya yang membatasi pertumbuhan kota. Untuk menjelaskan pengaturan yang berbeda serta ukuran kota yang berbeda disebutkan.  

Kekuatan ekonomi suatu wilayah atau kota ditentukan dari besar kecilnya skala kawasan tersebut, seperti contoh kota besar kekuatan ekonominya berasal dari industrialisasi telah menjadi kekuatan utama di balik urbanisasi yang cepat di kawasan yang menjadi pusat atau kota besar. Jika kekuatan ekonomi kota dengan skala yang kecil biasanya bergantung pada ekonomi masyarakat setempat dari skala ekonomi kecil menengah hingga ekonomi menengah ke atas. Meski dilihat dari besar tau kecilnya skala perkotaan, tetap semua kekutan suatu kota berasal dari dalam kota itu sendiri dan sangat menghasilkan entah besar atau kecil.

Jika membahas suatu kawasan berdasarkan tidak akan luput dari yang namanya batasan-batasan, tetapi topik yang akan kita bahas disini bukan hanya batasan dari segi teritorial saja, batasan-batan suatu kota atau wilayah juga ada batasan-batasan tentang hal-hal yang menghambat perumbuhan kota atau wilayah itu sendiri, seperti contoh pada kota atau wilayah suatu kota berskala kecil yang biasanya belum banyak dijamah manusia dan teknologi yang ada, biasanya untuk wilayah seperti itu memiliki batasan-batasan yang menghambat pertumbuhan seperti hal-hal yang bersangkutan dengan adat istiadat wilayah tersebut atau juga ada yang memang wilayah tersebut tidak mau menerima segala sesuatu yang berasal dari luar atau yang dianggap asing oleh masyarakat atau penghuninya. Jika batasan-batasan untuk kota atau wilayah dengan skala besar biasanya bukan hambatan untuk pengembangan melainkan mayoritas penghuni kota besar tidak mengerti batasan untuk berhenti, karena mayoritas penghuni atau masyarakat pada kota besar gila dengan yang namanya teknologi pengembangan, bahkan mereka tidak ragu untuk merusak lingkungan hijau disekitarnya.

Perkotaan juga tidak luput dari yang namanya mobilitas manusia. Karena kota adalah wadah kehidupan manusia, yang dimana manusia juga melakukan mobilitas. Mobilitas  telah menjadi penyebab dan penerima dampak dari perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial suatu kota atau wilayah, semakin besar skala kota atau wilayah yang dihuni maka semakin besar juga dampak yang diberikan oleh mobilitas itu sendiri. Tidak akan terjadi proses pembangunan tanpa adanya mobilitas penduduk. Tetapi juga tidak akan terjadi pengarahan penyebaran penduduk yang berarti tanpa adanya kegiatan pembangunan itu sendiri. Banyak tipe dan alasan manusia melakukan kegiatan mobilitas. Mobilitas juga dibagi menjadi dua bentuk, yaitu Mobilitas Sosial Vertikal dan Mobilitas Sosial Horizontal.

Ada juga beberapa faktor pendorong terjadinya mobilitas, yaitu ada Stuktural faktor ini terkait dengan kesempatan seseorang untuk menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk memperolehnya, lalu ada faktor Individu yang terkait dengan kualitas individu yang dilihat dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, lalu ada faktor Ekonomi yang jika situasi ekonomi dalam masyarakat cenderung baik maka mobilitas sosial pun dapat terwujud, ada juga faktor Politik yang dimana sangat bergantung pada situasi politik suatu wilayah, dan yang terakhir ada faktor Kependudukan yang disebabkan kepadatan penduduk yang selalu meningkat dan keadaan seperti ini mendorong individu dan pemerintah untuk mengarahkan masyarakat agar bermigrasi ke daerah lain sehingga mobilitas sosial pun terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun