Mohon tunggu...
Arji Junar
Arji Junar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga (basket),penyabar,Dakwah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jebakan Utang

4 Oktober 2023   20:09 Diperbarui: 4 Oktober 2023   23:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berutang bagi orang yang membutuhkan memang boleh. Namun, bagaimanapun utang, jika menjadi kebiasaan akan meneror diri sendiri  Rasulullah SAW pernah bersabda "jika kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman". para sahabat bertanya apakah itu, wahai Rosulullah ....? "Rosullulah menjawab itulah utang....!" (HR Ahmad dan ath-thabarin). Di dunia ini utang akan berdampak pada perilaku pihak yang berutang. Orang yang biasa berutang akan mudah berdusta dan ingkar janji. Rasulullah SAW bersabda "sungguh seseorang yang biasa berutang jika dia berbicara , dia akan berdusta jika dia berjanji, dia akan ingkar." (HR al-bukhari dan musli).

Mentri koordinator bidang kemaritiman dan investasi luhut binsar pandjatian mengatakan bahwa  cina meminta anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebagai jaminan utang proyek kereta cepat jakarta-bandung (10/4/2023). Sejak pencanangan pertama kali pada tahun 2016, banyak pihak yang menentang proyek kereta cepat jakarta-bandung tersebut. Namun pemerintah tetap menjalankan proyek tersebut dengan dalih itu adalah business to business  konsekuensinya pemerintah tidak akan turut menanggung risiko maupun kerugian apapun namun sekarang faktanya berbeda desakan agar (APBN) menjadi penjamin utang proyek itu menunjang  bukan business to business.

      Lain Dulu, lain sekarang. Dulu yang digunakan adalah perhitungan bisnis artinya pemerintah tidak memberikan jaminan apapun jika di kemudian hari bermasalah namun saat ini lain lagi pemerintah didesak untuk menerima tanggungan beban risiko dan kerugian, dulu bilangnya bisnis sekarang harus di tanggung APBN. Hakikatnya bukan ditanggung pemerintah namun ditanggung oleh rakyat karena yang membiayai APBN adalah rakyat. Apa yang dikhawatirkan oleh banyak pihak terjadi. Saat pemerintah Cina meminta APBN sebagai jaminan utang proyek pemerintah Indonesia menganggap kesulitan besar.

       Besaran proyek tersebut menurut data yang tersebar di media massa awalnya sebesar US$ 6,071 miliar. Lalu membengkak sebesar US$ 1, 449 miliar (Rp 21, 735 triliun) sehingga utang menjadi US$ 7, 52 miliar atau setara dengan Rp 112, 8 triliun. Besaran proyek tersebut menurut data yang tersebar di media massa awalnya sebesar US$ 6,071 miliar. Di sisi lain produk domestik bruto (PDB) indonesia pada tahun  2023 di perkirakan tembus Rp 21.000 triliun. Utang proyek tersebut 0,5% dari PDB. Jika di bandingkan dengan hutang total pada januari 2023 utang luar negri indonesia menurut bank indonesia sebesar US$ 404,9 milliar atau sekitar  Rp 6.073 triliun (US$=Rp 15.000) tambahnya. 

       Realitas menunjukan bahwa jika suatu negara tidak mampu membayar maka aset dalam negara akan di ambil oleh negara pemberi hutang. Sekedar contoh pada tahun 2021 uganda, Afrika utara terkena jebakan hutang. Negara itu di kabarakan gagal bayar utang ke cina terkait pengembangan bandara internasional entebbe uganda yersebarlah berita bahwa cina mengambil-alih aset tersebut sekalipun pemerintah uganda menepis hal tersebut. Contoh lain pada tahun 2017 srilangka memiliki hutang ke cina sebesar US$ 8 miliar. karena gagal bayar utang ke cina srilangka harus merelakan asetnya tersebut di serahkan ke cina. keputusan tersebut di lakukan dengan menandatangani kontrak untuk melayani perusahaan milik negara cina selama 99 tahun.

      Realitass ini menegaskan bahwa jeratan hutang merupakan alat investasi bahkan pendudukan negara besar pemberi utang terhadap negara penerima utang. Hal semacam itu di larang oleh ajaran islam dalam QS an-anisa ayat 141 di nyatakan (yang artianya) : tidak akan pernah Allah menjadikan jalan bagi orang-orang kafir menguasai orang-orang mukmin (QS an-anisa ayat [4]: 141).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun