Sebentar lagi beberapa Universitas sudah membuka tes untuk calon mahasiswa yang ingin berkuliah di Universitas tersebut. Bahkan sudah ada Universitas yang membuka jalur tes seperti Telkom University. Universitas ini sudah membuka jalur masuk dari bulan Januari lalu. Di awali dengan jalur raport dan diikuti dengan jalur tertulis. Dan sebulan atau 2 bulan lagi pemerintah akan membuka jalur SNMPTN yaitu tes masuk ke Universitas Negeri dengan melihat nilai raport calon mahasiswa. Setelah SNMPTN, akan muncul SBMPTN yaitu tes masuk ke Universitas Negeri dengan cara tertulis. Jika 2 tes tersebut gagal, calon mahasiswa bisa mengikuti tes yang diselenggarakan oleh Universitas itu sendiri apabila kuota mahasiswa yang telah ditetapkan kurang. Salah satu Universitas yang menyelenggarakan tes tersebut adalah Universitas Indonesia. Jangan berkecil hati bagi calon mahasiswa yang gagal tes masuk ke Universitas Negeri.
Masih banyak Universitas Swasta yang tidak kalah bagusnya dari Universitas Negeri. Contohnya Universitas Gunadarma di Depok, Universitas Trisakti di Jakarta, dan Telkom University di Bandung. Universitas – universitas ini memilikki banyak jurusan – jurusan unggulan seperti manajemen, dan komputer. Dan sudah menghasilkan banyak alumni yang sukses setelah mereka lulus. Dan para alumni bahkan para mahasiswa yang masih berkuliah telah mengharumkan predikat Universitas dalam hal prestasi sehingga semakin bagus di mata masyarakat. Tetapi hal terpenting dari semua ini, calon mahasiswa harus bisa memperkirakan jurusan apa yang ingin diambilnya sesuai keinginannya. Saran untuk calon mahasiswa jika ingin memilih salah satu jurusan maka yang harus pertama kali dilakukan adalah melihat materi – materi mata kuliah yang akan dipelajari nanti saat kuliah. Namun apabila calon mahasiswa tersebut salah memilih jurusan maka harus bisa mengikuti ‘permainan’ yang dibuat oleh Universitas.
Jangan mengira kalau kamu saja yang mengalami masalah seperti ini pasti banyak sekali mahasiswa yang sepeti kamu. Bahkan mahasiswa yang sebelumnya sudah melihat materi – materi mata kuliah, juga masih banyak yang berpendapat bahwa dia telah salah masuk jurusan. Sudah di katakan bahwa bagi mahasiswa yang telah salah memilih jurusan harus bisa mengikuti, memahami, dan menjalani secara benar jurusan tersebut. Jika kamu telah masuk pada jurusan yang kamu kira salah, kamu jangan pernah lagi beranggapan bahwa kamu berada di dalam yang diibaratkan seperti sebuah sumur yang sangat dalam dan tidak ada tali maupun tangga yang akan membawamu keluar dari sumur tersebut. Jalani saja yang ada dengan ikhlas dan tulus tetapi kamu juga harus mendasarinya itu dengan niat yang sesungguhnya. Kamu jangan berkhayal bahwa mahasiswa yang salah memilih jurusan tidak memilikki masa depan yang cerah bahkan akan tidak lulus kuliah karena mata kuliah yang dipelajari tidak sesuai yang kamu inginkan. Sampai – sampai ada orang tuanya memutuskan untuk memindahkan anaknya dari jurusan yang salah ke jurusan yang anaknya telah memahami betul mata kuliah yang ada di jurusan tersebut.
Perlu dicatat baik – baik, tidak akan ada mata kuliah yang sama persis tingkat pembelajarannya seperti di Sekolah Menengah Atas. Jika ada maka mahasiswa tidak akan pernah bisa berkembang karena hanya belajar pelajaran yang telah dipelajari di SMA. Pihak Universitas telah menyusun kurikulum sebaik mungkin sehingga para mahasiswa tidak terlalu bingung dan susah dalam mempelajari matkul itu. Dengan begitu ayolah semua mahasiswa yang merasa telah salah memilih jurusan, berubah dan ‘taubatan nasuha’ bahwa tidak ada istilah ‘salah jurusan’ dalam dunia perkuliahan. Isitilah itu hanya digunakan oleh mahasiswa yang sudah putus asa karena susah memahami mata kuliah itu dan tidak pernah masuk materi – materi yang diberikan oleh dosen kepadanya. Jalani semua itu dengan niat yang sungguh – sungguh dan saya sebagai penulis menjamin bahwa apapun yang dilakukan dengan niat yang sungguh maka hasilnya akan sangat baik dan akan berguna suatu hari nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H