(Gambar : Mahasiswa UNDIP bersama siswa kelas 5 SDN 02 Sadeng)
Semarang, Senin (08/08/2022) -- Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di Desa Sadeng, bahwa tanah di Desa Sadeng bertekstur liat yang membuat tanaman perkebunan menjadi kurang subur. Warga Desa Sadeng yang lebih memilih menjadi buruh sebagai mata pencahariannya juga menyebabkan lahan tidak terurus dan kurangnya KWT (Kelompok Wanita Tani) sehingga minat warga sadeng terhadap pertanian juga menurun.
Arizka Pradistita, selaku mahasiswa S-1 Agroekoteknologi UNDIP, mencoba meningkatkan minat pertanian warga Sadeng dengan mengenalkan arti pertanian dan menanam dengan cara yang mengasyikkan kepada siswa SDN 02 Sadeng. Hal ini bertujuan agar siswa tersebut dapat memahami arti pertanian dengan cara yang mengasyikkan dan meningkatkan minat mereka terhadap pertanian.
Pelatihan ini menggunakan alat dan bahan berupa botol bekas, kain flanel, benih sawi bersertifikasi, tanah, dan air. Program yang dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Juli 2022 ini mendapatkan respon positif dari wali kelas dan siswa kelas 5 SDN 02 Sadeng. Hal tersebut ditunjukkan dengan rasa antusias siswa dari tahap awal pelatihan hingga perawatan tanaman yang meliputi penggantian air selama 2 hari sekali, pengecekan tanah agar tetap lembab, serta memastikan tanaman agar mendapat cahaya yang cukup.
(Gambar : Hasil demonstrasi penanaman hidroponik siswa kelas 5 SDN 02 Sadeng)
Arizka memaparkan, meskipun sedikit rumit dalam pembuatannya, namun hal ini dapat menambah kreativitas siswa dan menanamkan minat bercocok tanam pada siswa SDN 02 Sadeng. Melalui program ini, Arizka berharap siswa SDN 02 Sadeng memahami bahwa pertanian dapat dilakukan dengan asyik melalui kreativitas masing-masing dan dapat menumbuhkan minat mereka terhadap pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H