Pertahanan energi memastikan pasokan yang memadai dan berkelanjutan, dengan mengurangi dampak lingkungan. Sumber energi terbarukan seperti surya, angin, dan hidro penting untuk keberlanjutan pasokan energi, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Efisiensi energi juga penting, dengan meningkatkan penggunaan lampu LED, mengoptimalkan sistem pemanas dan pendingin, serta menggunakan kendaraan yang lebih efisien. Tujuan ini telah dicapai dengan berbagai upaya seperti menggunakan sumber energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi penggunaan energi fosil. Semua upaya ini akan membantu masyarakat dan industri memenuhi kebutuhan energi di masa depan secara berkelanjutan.
Islandia merupakan contoh sukses dalam transisi ke energi terbarukan yang dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain. Negara ini telah berhasil mencapai 100 persen listrik terbarukan, dengan 9 dari setiap 10 rumah dipanaskan langsung dengan energi panas bumi. Kondisi geologi dan lokasi utara Islandia memberikan negara ini akses luas ke energi terbarukan. Pulau ini terletak di zona vulkanik yang sangat aktif dan memiliki gletser yang menutupi 11 persen wilayah negara. Pencairan musiman memberi makan sungai glasial, yang mengalir dari pegunungan ke laut dan berkontribusi pada sumber daya tenaga air Islandia. Selain itu, negara ini memiliki potensi tenaga angin yang luar biasa, yang masih belum dimanfaatkan.
Ekonomi Islandia sebagian besar ditenagai oleh energi hijau dari sumber air dan panas bumi. Satu-satunya pengecualian adalah ketergantungan pada bahan bakar fosil untuk transportasi. Energi panas bumi Islandia memberikan masyarakat banyak manfaat selain listrik dan pemanasan distrik, seperti mencairkan salju dari trotoar, kolam renang panas, budidaya ikan listrik, budidaya rumah kaca, pengolahan makanan, serta untuk produksi kosmetik.
Islandia memulai perjalanan menuju energi terbarukan pada awal 1970-an ketika fluktuasi harga minyak terjadi akibat sejumlah krisis yang memengaruhi pasar energi dunia. Hal ini mendorong Islandia untuk mengambil langkah besar menuju energi terbarukan sebagai sumber daya energi domestik yang stabil dan layak secara ekonomi untuk lokasinya yang terisolasi di tepi Lingkaran Arktik.
Langkah pertama yang menantang menuju pengembangan terbarukan Islandia, baik untuk panas bumi maupun tenaga air, diambil oleh pengusaha lokal. Pada awal abad ke-20, seorang petani menemukan cara untuk menggunakan air panas yang merembes keluar dari tanah untuk mengembangkan sistem pemanas geothermal primitif untuk pertaniannya. Kota-kota secara bertahap membangun keberhasilannya yang mengarah pada eksplorasi sumber daya panas bumi yang lebih sistematis.Â
Teknologi pengeboran, yang dipinjam dari industri minyak, memungkinkan pengeboran yang lebih dalam untuk air yang lebih panas yang dapat memanaskan lebih banyak rumah. Proyek yang lebih besar kemudian dikembangkan dengan penerapan sistem pemanas distrik panas bumi, di mana pusat pemanas yang besar memanaskan seluruh daerah menggunakan air panas bumi yang dihasilkan dari sumur bor.
Kesuksesan Islandia dalam transisi energi terbarukan juga disebabkan oleh dukungan pemerintah yang kuat dan konsistensi dalam kebijakan energi nasional. Pemerintah memberikan insentif untuk investasi di sektor energi terbarukan, termasuk subsidi untuk teknologi energi terbarukan dan pajak yang lebih rendah untuk kendaraan listrik. Pemerintah Islandia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mempromosikan investasi di sektor energi terbarukan, termasuk memberikan insentif seperti subsidi dan pajak yang lebih rendah untuk teknologi energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Selain itu, pemerintah Islandia juga telah membangun infrastruktur yang kuat untuk mendukung penggunaan energi terbarukan, seperti jaringan listrik dan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
Kesuksesan Islandia dalam transisi energi terbarukan ini telah menjadi contoh inspiratif bagi negara-negara lain di seluruh dunia, yang ingin mengejar target energi bersih dan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H