Mohon tunggu...
ariyanto temba
ariyanto temba Mohon Tunggu... -

jurnalis warga bulukumba

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Pengadaan Ambulans Desa

1 Oktober 2014   04:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:51 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BULUKUMBA—Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Bulukumba adalah sistem rujukan yang buruk. Hal ini disebabkan oleh belum adanya kendaraan khusus untuk membawa pasien dari desa ke puskesmas atau dari puskesmas ke rumah sakit.

Menurut Kepala Sub Tata Usaha Puskesmas Ujung Loe, alat transportasi adalah hal yang paling dibutuhkan dalam merujuk ibu yang akan melahirkan. Sayangnya, di setiap puskesmas saat ini hanya memiliki 1 unit puskesmas yang digunakan untuk semua kebutuhan rujukan. “Hal ini menyulitkan, karena untuk persalinan harus ada ambulans khusus,” ucapnya.

Pada kesempatan ini juga asosiasi jurnalis bulukumba berharap agar Kinerja-USAID mengusulkan kepada Bappenas agar pengadaan ambulans dimasukkan dalam anggaran desa yang akan mulai   diberlakukan tahun depan. “Berdasarkan pengalaman diskusi bersama instansi kesehatan dan masyarakat, semua mengeluhkan tidak adanya ambulans desa,” jelas Salahuddin, jurnalis dari Harian Rakyat Sulsel.

Ia menambahkan, ada  banyak desa di Bulukumba yang susah diakses kendaraan umum sehingga sangat membutuhkan kendaraan khusus. Terutama desa yang berada di dataran tinggi atau di pegunungan. “Kalau pengadaan ambulans desa dimasukkan dalam anggaran, hal ini bisa dipenuhi.”

Menanggapi hal ini, Provincial Coordinator Kinerja-USAID Ahmar Djalil menyarankan agar para jurnalis mendiskusikan hal ini bersama Asosiasi Pemerintahan Desa. “Prioritas yang bida dibiayai salah satunya adalah pengadaan ambulans desa,” jelasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun