Pendahuluan
Setidaknya ada 2 artikel ilmiah yang mereviu beberapa uji penggunaan ivermectin untuk pencegahan dan pengobatan pasien Covid-19. Artikel American Journal of Therapeutics 28, e299–e318 (2021) memberikan pernyataan penutup sebagai berikut: Berdasarkan totalitas uji dan bukti epidemiologi yang disajikan dalam tinjauan ini bersama dengan temuan awal dari meta-analisis RCT (uji random terkendali) pengobatan Unitaid/WHO dan rekomendasi pedoman dari konferensi BIRD internasional, ivermectin harus secara global dan secara sistematis dikerahkan dalam pencegahan dan pengobatan COVID-19."  Di sisi lain artikel ilmiah dalam American Journal of Therapeutics 0, e1–e27 (2021) memberikan pernyataan penutup sebagai berikut: Ivermectin kemungkinan akan menjadi intervensi global yang pantas, dapat diterima, dan layak untuk melawan COVID-19. Profesional kesehatan harus mempertimbangkan penggunaannya, baik dalam pengobatan maupun pencegahan. Simpulan dari 2 artikel ilmiah tersebut menunjukkan bahwa Ivermectin memberikan dampak positif dalam pencegahan dan pengobatan covid-19.Â
Menjadi pertanyaan, seberapa besar dosis yang harus diberikan, dan bagaimana frekuensi pemberiannya? Dalam tulisan ini akan dipaparkan beberapa uji, baik untuk pencegahan atau pengobatan, dari Artikel American Journal of Therapeutics 28, e299–e318 (2021). Tulisan ini merupakan kelanjutan artikel saya sebelumnya yang berjudul "Ivermectin Untuk Pencegahan dan Pengobatan Covid-19."
Pencegahan
Data yang direviu adalah hasil uji di negara Mesir, Argentina, Bangladesh dan Perancis. Peserta uji adalah anggota keluarga dari penderita Covid-19, tenaga kesehatan, orang sehat dan penghuni pantiwerda dengan usia rerata 90 tahun. Dosis yang diberikan bervariasi, mulai dari dosis berbasis berat badan secara variabel atau tetap, dan ada yang berupa tetes maupun dosis tunggal. Pemberian diberikan juga bervariasi, secara terpisah dari sisi waktu, pemberian setiap minggu, tiap bulan, atau hanya 1 kali saja. Hasil klinis menunjukkan bahwa pemberian ivermectin mampu mencegah penularan covid-19, berapa pun dosisnya dan pemberiannya. Ringkasan dapat dilihat pada gambar di bawah.Â
Pengobatan
Data yang direviu adalah hasil uji dari negara India, Nigeria, Bangladesh, Republik Dominika, Argentia, Meksiko, dan Mesir. Peserta uji adalah pasien rawat jalan dan pasien rawat inap. Seperti yang dilakukan untuk pencegahan, Dosis juga bervariasi, mulai dari dosis berbasis berat badan secara variabel atau dosis tunggal. Â Pemberian dosis mulai dari hanya 1 kali saja, 1 kali tiap hari untuk 2, 4, 5 hari, 1 kali tiap 48 jam selama 2 minggu, hari ke-0 dan hari ke-7, hari ke-1, 2, 7 dan 8, dan 1 kali pada hari ke-1, 2, 6 dan 7. Â Hasilnya secara umum adalah percepatan kesembuhan, memendeknya waktu sampai virus bersih, dan mengurangi angka kematian. Rangkuman bisa dilihat pada gambar di bawah.
Dari hasil berbagai hasil uji yang telah direviu, secara umum dapat diketahui bahwa pemberian ivermectin memberikan dampak positif dalam pencegahan dan pengobatan covid-19. Â Pemberian ivermectin menunjukkan hasil positif untuk semua variasi dosis dan frekuensi pemberiannya. Otoritas kesehatan di Indonesia bisa memanfaatkan data yang sudah ada dan melakukan uji klinis untuk menentukan dosis dan frekuensi pemberian yang optimum untuk pencegahan dan pengobatan covid-19 di Indonesia. Kiranya Tuhan menolong Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H