Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Rindu Empat Musim

1 April 2015   08:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:42 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menabur rindu dinegeri empat musim
Resah melanda berselimut butiran salju
Berbunga rasa di saat musim semi
Hangatkan rindu kita di musim panas
Rinai membasuh debu prasangka di musim gugur

Kala gurauan datang melanda
Mampukah diri menahan lonsoran salju rasa itu
Membuncah penuhi kisi kisi ruang terdalam
Diam terpaku lidah terasa kelu

Sakura dan bwe berbunga di tempat berbeda
Terpaku takjub tak ingin lekas kembali
Anggrek dan mawar tersenyum bahagia
Karna merekalah pelengkap satu warna empat jingga
Di negeri beribu jilid cerita bernama NUSANTARA

010415 .. Olala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun