Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengepul Asap

15 Maret 2014   00:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kemuning hitam putih dari bumi lancang kuning
menjeritkan airmata bersembunyi pengepul keping
kambing hitamkan masyarakat pengepul asap bebas berteriak
sementara irigasi keping perlahan mengalir dari ketiak asing

dana disimpan sampai kapan
menunggu pengap pasti besar lagi didapat keuntungan
sudah menjadi seperti proyek bancakan tahunan
diujung senja masyarakat juga yang jadi korban

tuan
tahun kemarin berita si asap sudah genting
waktu pendidikan tunas harapan terpaksa dikorbankan
tapi mengapa tuan tuan masih saja seperti orang linglung
tak cukupkah setahun dua tahun yang lalu jadikan pelajaran

tuan
jangan jadikan kabut asap permainan politik
lempar sana lempar sini dibawah meja kalian tertawa
apakah karena dana yang mengalir kalian rela mencekik
tak ingin berburuk sangka, tapi mengapa lambat tuan tuan bergerak kesana

pinggir rimba,14-maret-2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun