Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Dua Hati

3 Januari 2014   11:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di senin pagi yang cerah. Terlihat seorang gadis manis membuka pintu mobilnya. Di lihatnya, sekeliling kantor yang tampak asri, seulas senyum manis tak pernah hilang dari bibir mungilnya. “Namanya Dita,” kata seorang satpam memberi tahu. Padahal Riyant tidak pernah menanyakan siapa nama gadis itu , “Nama yang bagus, orangnya juga cantik.” Jawab Riyant.
Tidak mengherankan, jika gadis manis yang bernama Dita itu sering diperbincangkan oleh teman-teman sekantor Riyant. Karena perilakunya yang sopan, tutur katanya yang lembut, membuat siapapun selalu ingin berada di dekatnya. Tapi, sampai saat ini tak seorangpun yang mampu untuk mengetuk pintu hatinya. Berbagai cara pendekatan sudah di lakukan tapi selalu kandas di tengah jalan. Tapi ada seseorang yang diam- diam menyimpan perasaan cinta kepada Dita. Ya, dia adalah Riyant, teman sekantor gadis manis itu. Pernah suatu hari, Dita terjatuh karena terburu-buru ketika hendak mengikuti rapat di kantor. Fifit dan teman- temannya menghampiri Dita dan membantunya untuk berdiri. Lain halnya dengan Riyant, sesungguhnya ia ingin membantu tapi sudah kedahuluan teman-temannya. Dita yang berjalan
tertatih-tatih kearah dirinya dengan dibantu teman-temannya malah memberikan senyuman termanisnya kepada Riyant, karena Dita tau sesungguhnya Riyant ingin menolong dirinya tetapi kedahuluan teman-temannya. Kontan, Riyant yang sedang berdiri menghadap kearah Dita bagai kesetrum listrik ribuan volt setelah melihat senyuman manis gadis pujaan hatinya. Ia hanya mampu menatap kepergian dita beserta teman- temannya sampai menghilang di ruangan sebelah.
Setiap hari, Riyant selalu saja memperhatikan segalah aktifitas gadis manis itu. Dita pun menyadari perhatian pemuda itu terhadap dirinya, walau tanpa terucap ungkapan rasa sayang dari bibirnya. Kebiasaan Riyant yang seperti itu hanya di balas dengan senyum manis gadis itu. Saat jam makan siang tiba, Fifit mengajak dita pergi ke kantin. Di tengah perjalanan, terjadi perbincangan antara mereka. “Dita, apa kamu nggak merasakan?” Tanya Fifit. “Merasakan apa?” jawab Dita. “Ya, kamu tahu sendirilah, perilaku Riyant selama ini sama kamu.” “Oh, itu. Emm, aku juga sebenarnya merasakan perhatian Riyant terhadap diriku. Tapi biarlah perhatian Riyant terhadap diriku , aku biarkan seperti air yang mengalir saja.” Fifit pun tersenyum seraya berkata, “Tahu gak Dita, kamu itu teman aku yang paaaliinggg beda.” “Paling beda? Maksudmu?” “Iya, kamu itu teman aku yang paling pandai, bisa menyembunyikan perasaan kamu terhadap Riyant. Padahal kamu sendiri sebenarnya suka kepadanya kan . “Fifit … Fifit..Kamu terlalu sok tahu.” Mereka tertawa bersama. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal di hati Dita. Apakah benar dia menyukai Riyant seperti apa yang di katakan Fifit? Kata gadis itu di dalam batinnya.
Esok paginya, Dita datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Ia menemukan Riyant sedang duduk melamun sendirian di meja kerjanya. “Riyant,” panggil Dita perlahan takut menyinggung perasaannya. Riyant menoleh. Tapi, ia tetap tidak mempedulikan kehadiran Dita, Riyant tetap melanjutkan lamunannya. “Kamu kenapa Ri?” tanya Dita. “Ibuku.” “Ibumu kenapa?” udahan dulu ya nanti atau kapan kapan kita lanjutkan lagi ceritanya.... hehe olal

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun