Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesaat Iya

13 Februari 2014   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berguncang hari gaung menggema
Berpacu melodi nada kata indah bersama
Aksara tertata sesaat insan melupa
Menjuntai lambai luruh kaum papa

Lengkungan pelangi angan merangkai hari
Pada kepakan sayap sepasang merpati putih
Terjepit nyata antara merintih iri
Daya melepas tanya pun tertatih

Bercengkerama bermanja aksara nan indah
Lalui rindang mesra bergelanyut insan impian
Tengadah kasih terpandang mungil melangkah
Kemilau mega berarak timur tujuan harapan

Melemah papa tertawa airmata senja
Sesaat iya terlangkahi penuju kisah aurora utara
Berpendar rona memerah senyum terindah puja
Membelah angan menyibak ombak pusara

Kisah nan indah milik insan merata
Membagi cerita tanpa sekantung hampa
Bahagia nan ada menyapa antara kita
Bersama papa nikmati indahnya kasih yang terlupa

Hari itu bukan hanya milik kita,mereka berhak nikmati indahnya hari bersama

Negeri awan,13,februari,2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun