Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Menangis Wajah Pematang

23 Februari 2014   18:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indah bergelombang riak air pematang
Tak seindah harap petani atas gubuk memandang
Menguning bulir padi sebentar dibawah pulang
Kemarin malam rinai bertandang membandang
Harap pupus anak ingin pergi mengulang kota
Satu satunya pengiring jalan menuju cita
Tertunduk lesuh menatap wajah pada
Secangkir cita tertumpah paksa ingin ditunda
Indah bila menyata ada
Tapi bukan milik berada
Putus tak ingin cita ditilang
Jalan terbuka menuju pemenang

wes ah...23,02,2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun