Mohon tunggu...
Ariyanto Gani
Ariyanto Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua HMI komisariat non eksakta nuku

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Visioner, Antara Harapan dan Kenyataan

12 Desember 2023   11:09 Diperbarui: 12 Desember 2023   11:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap rakyat dalam sebuah negara tentu menharapkan dipimpin oleh seorang pemimpin yang baik dan bersahaja, serta memiliki nilai kepedulian yang tinggi terhadap rakyat atau pengikutnya. Kepedulian tersebut dapat teraktulisasikan lewat tujuan yang jelas dari seorang pemimpin yang visioner.

Contoh yang paling nyata dari kepemimpin visioner adalah kepemimpinan dari nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam. Hal ini dibuktikan dengan sepak terjang beliau dalam membela agama islam . Agama yang awalnya ditolak keras oleh orang kafir Quraisy pada saat itu. Namun dengan visi yang tinggi, Muhammad bisa mempertahankan Islam hingga sekarang ini. Bahkan, nabi rela difitnah, dicaci maki, bahkan sampai mau dibunuh. Namun nabi tetap kuat dengan visinya dalam mendakahwahkan islam. Mulai berdakwah dari Mekkah secara sembunyi-sembunyi sampi mau dibunuh oleh orang kafir kemudian hijrah ke yastrib atau sekarang dikenal dengan Madinah. Nabi Tetap teguh dengan visinya.

Namun apakah fakta lapangan dari pemimpin kita pada saat ini ada yang memiliku visi yang kuat seperti nabi Muhammad SAW. Menurut saya tidak, kita semua berharapa bahwa negara kita dipimpin oleh seorang pemimpin yang tulus untuk rakyatnya, namun kenyataannya tidak begitu. Fenomena Politik dinasti, banyaknya kasus pelanggaran Hakn Asasi Mannusia(HAM) dan rusaknya lingkungan karena pertambangan menjadi daftar panjang ketidakpercayaan rakyat kepada pemimpin pada saat ini. Semoga kedepan, kita bisa memiliki pemimpin yang memiliki insentif yang kuat untuk melihat rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun