Mohon tunggu...
Herliana Ariyanti Ewar
Herliana Ariyanti Ewar Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Learn and share

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Elaborasi Pemahaman Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Topik 4

3 Agustus 2024   12:11 Diperbarui: 3 Agustus 2024   12:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dari demonstrasi kontekstual yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan mempelajari topik bahasan, buat kesimpulan berikut:

  • Apa pandangan Anda mengenai topik bahasan tersebut?
    Jawaban:
    Topik yang sangat menarik yaitu pembahasan Zone of Proximal Development (ZPD). Topik ini penting  bagi guru karena mereka harus mampu membimbing siswa melalui penerapan ZPD. Zona perkembangan proksimal (ZPD) mengacu pada kemampuan  anak dalam memecahkan masalah di bawah bimbingan orang  dewasa  atau teman sebayanya. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak pasti membutuhkan bantuan dari kelompok dan orang dewasa. Kerja sama harus dilakukan untuk membangun ZPD. Selain itu hal terpenting yang saya dapat dari topik ini adalah dengan menerapkan “Zona Perkembangan Proksimal” ZPD dalam proses pembelajaran, saya dapat memahami dan mendapatkan masukan bagaimana menciptakan pendekatan pembelajaran yang berwawasan sosiokultural. Penting untuk mengidentifikasi dan mengamati situasi dan latar belakang  setiap siswa. Hal ini memudahkan dalam merencanakan konsep pembelajaran menggunakan ZPD ini.
  • Bagaimana Anda menyikapi tantangan yang ada terkait topik bahasan tersebut?
    Jawaban:
    Sebagai calon dalam menyikapi tantangan terkait penerapan ZPD ialah mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan siswa. Penting untuk memahami kemampuan individu masing-masing siswa di dalam kelas dan menyesuaikan instruksi yang diberikan agar sesuai dengan kemampuan mereka. Selain itu, saya juga dapat menggunakan berbagai strategi atau teknik pengajaran seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau pengajaran berbasis masalah untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan memberikan umpan balik adalah cara sangat efektif untuk membantu siswa dalam memperluas ZPD mereka.
  • Apa saja hal baik yang Anda dapatkan mengenai topik bahasan tersebut?
    Jawaban:
    Hal baik yang saya dapatkan mengenai topik bahasan tersebut ialah implementasi Zone of Proximal Development (ZPD) di Indonesia memberikan dampak positif. Pendidik harus melakukan analisis diagnostik untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Selain itu, dengan menerapkan ZPD di kelas, siswa didorong untuk mandiri dalam belajar dan mendorong adanya kolaborasi. Kolaborasi adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa pada pembelajaran abad 21. Dengan berkolaborasi, siswa berinteraksi dengan teman sekelas, meningkatkan kompetensi sosialnya dan belajar untuk menghargai pendapat orang lain. Selain itu penerapan pembelajaran bersosiokultural dengan penerapan strategi pembelajaran ZPD melibatkan identifikasi latar belakang dan kemampuan setiap peserta didik, termasuk kondisi ekonomi, sosial, budaya, dan politik mereka. Hal ini menjadi sebuah lembar pengamatan bagi guru untuk digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran. Dengan pedoman ini, guru dapat menerapkan model pembelajaran yang memperhatikan perspektif sosial dan kemampuan setiap peserta didik, tanpa memandang latar belakang mereka. Hal ini akan mempengaruhi kondisi suasana pembelajaran secara ZPD dan berdampak pada psikologi peserta didik. Jika diterapkan dengan baik, model pembelajaran ini akan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
  • Bagaimana Anda menerapkan ilmu yang Anda dapatkan terkait topik bahasan dalam profesi Anda sebagai guru?
    Jawaban:
    Sebagai calon guru, penting untuk menerapkan perspektif sosiokultural dalam pembelajaran ZPD dengan strategi scaffolding. Hal ini akan membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan psychomotor peserta didik dengan tahap peningkatan progres peserta didik tersebut. Pendidikan tidak hanya berpusat pada penerimaan materi belajar atau kegiatan sekolah biasa, namun sudah memasuki era perkembangan industri teknologi yang sangat cepat. Sebagai guru, kita perlu mempertimbangkan pembelajaran paradigma baru yang meningkatkan keaktifan peserta didik dalam melakukan analisis pada setiap kondisi pembelajaran. Pada pembelajaran yang merdeka ini, seorang guru harus mengamati seluruh kondisi peserta didik, terutama latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang terkumpul dalam penerapan perspektif sosiokultural.
  • Pertanyaan apa yang ingin Anda ajukan lebih lanjut tentang topik bahasan tersebut?
    Jawaban:
    Pertanyaan yang ingin saya ajukan lebih lanjut ialah:
    • Apa hambatan ataupun tantangan dalam menerapkan Zone of Proximal Development (ZPD) di dalam kelas?
    • Bagaimana  seorang  guru  menghadapi  seorang  peserta  didik  yang  mengalami kesenjangan  sosial  yang  berpengaruh  pada  proses  pembelajaran  ZPD  dengan menerapkan perspektif sosial dalam proses pembelajaran?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun