Mohon tunggu...
Herliana Ariyanti Ewar
Herliana Ariyanti Ewar Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Learn and share

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Elaborasi Pemahaman Perspektif Sosiolultural dalam Pendidikan Topik 1

20 Juli 2024   10:16 Diperbarui: 20 Juli 2024   10:32 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari seluruh proses belajar sebelumnya, buatlah kesimpulan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Apa yang Anda pahami setelah mempelajari mengenai pendidikan multikulturalisme, mediasi, dan potensi belajar dalam pendidikan? Apa pentingnya hal ini bagi Anda?
    Jawaban:
    Pendidikan multikulturalisme adalah konsep yang mengakui pentingnya keberagaman budaya dan etnis dalam konteks pendidikan. Di dalam kelas, masing-masing peserta didik berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Pentingnya menanamkan pendidikan multikultural ini adalah untuk menanamkan pentingnya menghargai heterogenitas, baik suku, budaya etnis dan sebagainya. Semua peserta didik, apapun latar belakang budaya dan etnisnya, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Dengan menerapkan konsep ini, peserta didik diharapkan untuk menghormati dan menghargai perbedaan etnis dan budaya.
    Mediasi merupakan perantara dalam perkembangan kognitif anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan mereka. Mediasi terbagi menjadi dua jenis: (1) Mediasi metakognitif, yang melibatkan penggunaan alat-alat semiotik untuk regulasi diri seperti perencanaan diri, pemantauan diri, pemeriksaan diri, dan penilaian diri, berkembang dalam komunikasi antarpribadi; (2) Mediasi kognitif, yang menggunakan alat-alat kognitif untuk menyelesaikan masalah terkait pengetahuan atau masalah domain-subyek. Mediasi kognitif dapat berkaitan dengan konsep spontan (yang dapat salah) dan konsep ilmiah (yang lebih valid secara pengetahuan). Potensi belajar dalam pendidikan merupakan kemampuan peserta didik yang dapat dikembangkan menjadi kelebihan dan berperan dalam kesuksesan di masa depan.
    Ketiga aspek diatas sangat penting karena dalam suatu pendidikan diharuskan memiliki cara-cara yang efektif agar terjalin kedekatan antara peserta didik dan guru. Setelah mempelajari mengenai pendidikan multikulturalisme, mediasi, dan potensi belajar dalam pendidikan, saya memahami pentingnya mengakui keragaman budaya dalam lingkungan pendidikan dan bagaimana pendekatan sosiokultural dapat membantu mengatasi tantangan dalam situasi kelas multikultural. Konsep-konsep ini dapat membantu meningkatkan keterampilan belajar siswa dan membentuk alat psikologis baru agar siswa dapat mengembangkan fungsi kognitif umum atau lebih spesifik dalam bidang kurikuler tertentu.
  • Apa yang Anda pahami terkait dua konsep utama teori sosiokultural, yaitu sebagai alat psikologis dan mediasi, dan bagaimana konsep-konsep ini selanjutnya dapat berkontribusi pada teori pembelajaran dan pengajaran?
    Jawaban:
    Alat psikologis dan mediasi merupakan konsep-konsep utama dalam teori sosiokultural. Alat psikologis adalah artefak simbolik yang membantu individu menguasai fungsi psikologis alami mereka sendiri, sedangkan mediasi adalah agen yang membantu memfasilitasi proses mental anak yang lebih tinggi dari interaksi mereka dengan lingkungan. Dalam teori pembelajaran dan pengajaran, konsep-konsep ini dapat membantu untuk memahami perkembangan belajar, membentuk strategi pembelajaran yang efektif, dan mengembangkan keterampilan metakognitif yang diperlukan oleh siswa. Selain itu dalam proses pembelajaran teori sosiokultural sebagai alat psikologis dan mediasi dapat berperan sebagai pengalaman pemenuhan psikologis peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya dan diharapkan peserta didik dapat memahami dan memecahkan masalah yang mereka hadapi melalui mediasi dengan perantara guru di sekolah.
  • Bagaimana menurut Anda penerapan konsep tersebut dalam pendidikan di Indonesia? Silahkan berdiskusi dengan mencari referensi yang ada dalam konteks pengajaran serta pembelajaran di Indonesia.
    Jawaban:
    Penerapan konsep-konsep ini dalam pendidikan di Indonesia masih membutuhkan perhatian lebih. Meskipun keragaman budaya diakui di lingkungan pendidikan, implementasi konkret dari teori sosiokultural seperti pengembangan alat psikologis baru dan pendekatan mediasi masih perlu diintegrasikan ke dalam pengajaran di Indonesia. Penerapan konsep sosiokultural seperti pengembangan alat psikologis baru dan pendekatan mediasi dalam pendidikan di Indonesia dapat membantu meningkatkan efektivitas dan kualitas pendidikan. Pengembangan alat psikologis dan pendekatan mediasi dapat membantu para guru dalam memahami lebih baik kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta membantu menyelesaikan konflik antar individu atau kelompok dalam lingkungan pendidikan. Hal ini sesuai dengan penerapan kurikulum merdeka belajar yang melihat perbedaan karakteristik dari setiap peserta didik. Oleh karena itu, seorang pendidik atau guru harus semakin inovatif dalam memilih model dan metode pembelajaran yang tepat agar semua kebutuhan dalam proses pembelajaran peserta didik dapat terpenuhi walaupun banyak keberagaman karakteristik dari peserta didik.
  • Apa saja yang dapat Anda terapkan nantinya sebagai guru terkait pemahaman Anda?
    Jawaban:
    Sebagai guru, saya akan  menerapkan pembelajaran yang memfasilitasi perbedaan karakteristik peserta didik, termasuk sosial dan budaya mereka. Hal ini bertujuan agar peserta didik merasa lebih terlibat dalam pembelajaran dan memperoleh keterampilan belajar yang lebih baik. Selain itu, saya juga dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan mendukung bagi peserta didik.
  • Bagaimana Anda memandang kesiapan Anda sebagai guru dengan memahami konsep tersebut?
    Jawaban:
    Saya merasa lebih siap dan percaya diri sebagai guru dengan pemahaman konsep-konsep sosiokultural ini. Saya dapat memperhatikan kebutuhan siswa yang lebih luas dan dapat melihat lingkungan pembelajaran sebagai sebuah sistem sosiokultural yang memengaruhi pembelajaran. Selain itu saya merasa perlu menanamkan pemahaman toleransi dalam keberagaman di dalam pembelajaran. Saya akan terus mempersiapkan diri saya dengan terus belajar untuk membuat rancangan pembelajaran di kelas sesuai dengan karakteritik peserta didik yang berbeda beda serta, mecari tahu terkait hal-hal yang belum saya ketahui sehingga menjadikan saya nantinya menjadi seorang guru yang lebih siap.
  • Pertanyaan apa yang ingin Anda ajukan lebih lanjut tentang topik bahasan tersebut?
    Jawaban:
    Pertanyaan lebih lanjut yang ingin saya ajukanialah sbb:
    • Bagaimana penerapan konsep sosiokultural dapat membantu mengatasi kesenjangan belajar yang disebabkan oleh ketidaksetaraan ekonomi dan sosial di Indonesia?
    • Bagaimana penggunaan alat psikologis dan pendekatan mediasi dalam lingkungan pendidikan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan belajar siswa dari keluarga kurang mampu dan kelompok minoritas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun