Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) merupakan program pembelajaran yang dilakukan di luar kampus yang dimana salah satu kegiatan program tersebut yaitu UTS Internship. Program UTS Internship adalah program yang disediakan oleh UTS untuk memberikan kesempatan pembelajaran di luar kampus agar Mahasiswa dapat melatih skill atau kemampuan yang linier dengan program studi yang ditempuh dan mendapatkan pengalaman bekerja di instansi atau Perusahaan.
Sumbawa, Desember 2024. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan olehSaat ini, Arianti salah satu mahasiswa dari program studi Teknik lingkungan sedang melaksanakan Magang di Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sumbawa yang dilaksanakan selama 79 hari yang terhitung dari tanggal 9 September 2024 -- 3 januani 202. Badan PenanggulanganBencana Daerah Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu instansi pemerintah di Kabupaten Sumbawa yang bertugas memberikan pelayanan berupa mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana secara terpadu dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta dan masyarakat. Saya ditempatkan di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan yang memiliki tugas melaksanakan pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, melakukan pengkajian dan anlisis kemungkinan dampak bencana,melakukan pengkajian tindak risiko bencana dan melakukan bimbingan teknis, Pendidikan, penyuluhan dan pelatihan, serta mengembangkan, menguji dan menerapkan system peringatan dini terhadap bencana. Dalam pelaksanaan Magang ini, Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan Observasi terhadap dalam kegiatan penilaian Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang berlangsung pada tanggal 22 oktober di di Desa Kukin kecamatan Moyo Utara, Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.
Siapa sangka, magang bisa jadi pengalaman yang seru dan bermakna? Apalagi kalau bisa langsung terjun ke lapangan dan terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti yang dialami oleh sejumlah mahasiswa yang ikut serta dalam penilaian Lomba Desa Tangguh Bencana (Destana).
Lomba Destana sendiri merupakan ajang untuk mencari desa-desa yang paling siap menghadapi bencana. Dalam lomba ini, desa-desa dinilai dari berbagai aspek, mulai dari kesiapsiagaan masyarakat, keberadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, hingga sistem peringatan dini.
Sebagai mahasiswa magang, mereka berkesempatan untuk:
- Belajar langsung di lapangan: Melihat secara langsung bagaimana desa-desa yang sudah siap menghadapi bencana mengelola risiko dan melakukan upaya mitigasi.
- Berinteraksi dengan masyarakat: Mendengar cerita dan pengalaman langsung dari masyarakat tentang bagaimana mereka menghadapi bencana.
- Mengenal lebih dekat dengan isu-isu kebencanaan: Memahami pentingnya kesiapsiagaan bencana dan bagaimana kita semua bisa berkontribusi.
- Â Mengembangkan kemampuan diri: Melatih kemampuan analisis, komunikasi, dan kerja sama tim.
Salah satu mahasiswa magang, Ariyanti, mengaku sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. "Saya jadi tahu banyak hal tentang bencana dan bagaimana kita harus menyikapinya. Selain itu, saya juga jadi lebih menghargai kerja keras para relawan dan petugas di lapangan," ujarnya. Pengalaman magang dalam penilaian lomba Destana tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menginspirasi mereka untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Mereka menyadari bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang tangguh bencana. Melalui kegiatan magang ini, kita bisa belajar bahwa kesiapsiagaan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Dengan mempersiapkan diri sejak dini, kita bisa mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H