"Terus Melaju Untuk Indonesia Maju" merupakan tema yang dipilih sebagai bentuk perwujudan atau refleksi semangat bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan, pembangunan, dan berkolaborasi bersama untuk mewujudkan Indonesia maju. Saat ini bangsa Indonesia telah memiliki posisi penting dalam memimpin arah dan tujuan kerja sama  di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari  peran seorang pemimpin didalamnya, mengingat Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, budaya, ras, dan golongan. Adanya seorang pemimpin bertujuan penting untuk mengoptimalkan kemajuan kesejahteraan rakyat yang nantinya berdampak pada peningkatan kualitas dan keunggulan sumber daya manusia di Indonesia.
Pemimpin yang baik berasal dari pemilihan yang baik pula, dimana yang nantinya dapat meningkatkan demokrasi Indonesia agar semakin membaik disetiap tahunnya. Meskipun keadaan demokrasi Indonesia telah membaik dari tahun ke tahun tetap saja politik dalam negeri tidak stabil terutama pasca kemerdekaan dimana kita berganti-ganti  sistem pemerintahan mulai dari terpimpin, parlamenter, sampai demokrasi pancasila.
Jelang akan diadakannya pemilu tahun 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden masyarakat Indonesia harus bisa sadar dan paham mengenai politik apalagi dampaknya untuk masyarakat Indonesia sendiri untuk kedepannya. Adanya pemilu merupakan salah satu bentuk perwujudan demokrasi pada pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun1945 yang berbunyi "Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.Â
Dalam hal  ini, kita tahu bahwa saat melaksanakan pemilu melibatkan rakyat secara langsung dan rakyat akan diberi kewenangan seluas-luasnya untuk memilih siapa yang akan menjadi wakil mereka. Untuk memperoleh dukungan dari rakyat peserta pemilu akan banyak melakukan cara-cara yang beragam,  salah satunya sistem politik yang digunakan.Â
Dalam sistem pemilihan umum Indonesia memiliki dua sistem politik yaitu politik demokrasi dan politik otoriter. Namun diluar itu terkadang ada saja oknum yang masih saja menggunakan sistem politik identitas, yang sebenarnya itu  adalah salah satu sistem politik yang dikhawatirkan warga jelang pemilu karena dapat menyebabkan polarisasi atau perpecahan yang berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebenarnya apa itu politik identitas? Politik identitas adalah bentuk pengakuan terhadap seorang individu atau suatu kelompok tertentu yang menjadi satu kesatuan menyeluruh yang ditandai dengan mengidentifikasi diri mereka berdasarkan ciri-ciri tertentu seperti etnis, agama, gender, dan latar belakang sosial. Tujuan utamanya politik identitas adalah untuk mendorong pengakuan, meninggikan derajat, Â hak, dan perlindungan kelompok-kelompok yang telah mengalami diskriminasi atau ketidaksetaraan di antara kelompok yang lain.
Dalam kehidupan sosial politik identitas dipercaya dapat memperjuangkan aspirasi suatu kelompok tersebut ketika terpilih. Maka dari itu masyarakat yang memili identitas sama akan berusaha keras untuk memilih pemimpin yang memiliki kesamaan identitas dengan mereka. Padahal sebenarnya ketika mereka terpilih belum tentu akan bekerja untuk kelompok tersebut.
Adanya politik identitas sebenarnya bisa menjadi advokasi bagi hak-hak suatu kelompok. Tetapi disisi lain politik ini bisa menjadi kontroversial karena hanya berfokus pada identitas tertentu sehingga mengabaikan kesatuan dan kesetaraan di antara kelompok yang lain. Politik ini dapat melahirkan oposisi biner yang menghadapkan pemerintahan dengan masyarakat atau masyarakat dengan masyarakat yang saling berbeda.
Adanya pemilu digunakan sebagai tempat mencari seorang pemmpin, buka justru mencari seorang musuh. Dalam memilih seorang pemimpin boleh berdasarkan identitas tapi bukan berarti menjadikan identitas sebagai hal utama apalagi dijadikan alat untuk mendiskrimasi orang lain.Â
Penggunaan ras maupun etnis seseorang sebagai bentuk sarana untuk memperoleh kekuasaan adalah hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Politik identitas bisa menurunkan kualitas demokrasi saat ini yang dimana politik identitas hanya akan menonjolkan identitas suatu kelompok yang jelas-jelas hal ini sangat bertentangan dengan keadaan bangsa Indonesia yang majemuk dan beraneka ragam.