Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemetik Rejeki Menjelang Imlek

30 Januari 2014   11:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:19 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_292896" align="aligncenter" width="300" caption="dok pri"][/caption]

Ada yang berbeda saat memasuki pasar pada pagi satu hari menjelang Tahun Baru Imlek ini. Sepanjang jalan menuju pasar banyak penjual bunga musiman dan hampir semuanya dipenuhi oleh pembeli yang kebanyakan Ibu-ibu warga keturunan Tionghoa, walaupun ada warga pribumi yang turut antri membeli, tampaknya adalah asisten rumah tangga.

[caption id="attachment_292900" align="aligncenter" width="300" caption="penjual bunga yg dipenuhi pembeli "]

1391053982312289235
1391053982312289235
[/caption]

Keluar dari kerumunan pembeli, ibu warga keturunan Tionghoa ini membawa serangkaian bunga yang terdiri dari beberapa jenis bunga. Bunga yang laris dibeli adalah bunga sedap malam dan anggrek selebihnya hanyalah pelengkap saja. Pemandangan seperti ini ada setiap tahun sehari menjelang Imlek, karena rangkaian bunga tersebut digunakan untuk keperluan sembahyang

13910538311255534699
13910538311255534699

Harga setangkai bunga bervariasi, tergantung jenis bunga dan berkisar Rp. 10.000 hingga Rp. 20.000. Bunga sedap malam paling banyak dicari karena selain wanginya yang khas, juga dianggap dapat menetlalisir bau hio yang dipasang di Altar tempat sembahyang dan juga sebagai wujud penghormatan bagi Dewa yang mereka sembah. Untuk yang tidak melakukan sembahyang, rangkaian bunga segar ini digunakan sebagai hiasan yang meramaikan suasana Imlek.

Selain pedagang, yang masih ramai dikunjungi pembeli ada pernak-pernik imlek seperti angpao, bunga Mei Hwa dan hiasan-hiasan imlek lainnya.

Masuk ke dalam pasar saya menjumpai pedagang jeruk Bali. Jeruk Bali ini juga digunakan untuk sembahyang. Penjual dan pembeli jeruk Bali tidak sebanyak bunga segar, karena umumnya mereka dapat menggunakan jenis jeruk lain seperti jeruk santang ataupun jeruk mandarin.

[caption id="attachment_292901" align="aligncenter" width="300" caption="ikan bandeng dok pri"]

13910542201767385572
13910542201767385572
[/caption]

Masuk lagi ke dalam, saya menemui penjual ikan Bandeng. Ikan bandeng yang dijual besar-besar dan sepertinya memang di persiapkan khusus menjelang Imlek. Menurut seorang Ibu yang membeli ikan bandeng, tidak semua warga keturunan menggunakan ikan bandeng dalam tradisi Imlek, biasanya yang menggunakan ikan bandeng sebagai makanan khas tahun baru Imlek adalah warga China Benteng. Budaya ini mirip budaya warga betawi saat lebaran. Ikan Bandeng ini biasanya diolah menjadi pindang bandeng dan menjadi hidangan khas warga keturunan saat Imlek.

Inilah gambaran perayaan tahunan yang memberi rejeki kepada para pedagang musiman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun