Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lika-liku Mencari ART

5 Maret 2015   02:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:09 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14255312061779696877

[caption id="attachment_400997" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber foto:Kompas.com"][/caption]

Belum lama ini saya dihubungi seorang teman, dan sesuai dugaan, maksudnya mencari saya, tak lain dan tak bukan adalah untuk mencari Asisten Rumah Tangga (ART).Bukan karena saya seorang penyalur ART, namun dulu, saat saya masih bekerja, keberadaan ART seolah sudah sangat lekat dengan kehidupan saya, bahkan cuti bekerja saya habis hanya karena masalah tidak ada ART.

Dulu, saat suami saya bekerjasebagai personalia di sebuah pabrik, tidak sulit bagi kami untuk mendapatkan ART, karena biasanya ada karyawan di sana yang suka membawa ART dari kampungnya dan kami hanya mengganti ongkos plus uang lelah si karyawan. Namun, setelah suami saya berhenti bekerja, cukup sulit untuk mendapatkan ART, sehingga mau tidak mau kami menggunakan jasa penyalur tenaga kerja untuk mendapatkannya.

Menggunakan jasa penyalur tenaga kerja merupakan pilihan terakhir kami saat semua jalur kenalan telah kami hubungi namun ART tidak kami dapatkan. Alasan kami menghindari untuk mengambil ART dari penyalur karena:


  1. Biaya pengambilan ART cukup mahal, bahkan lebih dari satu bulan gaji ART sendiri. Informasi teman saya tadi, biaya pengambilan saat ini sekitar Rp. 2.000.000,-.
  2. Penyalur kerap kali tidak menepati janji untuk mengganti dengan ART baru tanpa biaya lagi, saat ART minta pulang sebelum 3 bulan bekerja atau ART tidak cocok dengan majikan.
  3. Setelah 3 bulan bekerja, penyalur atau perantara dari kampung terkadang menghubungi ART untuk berhenti bekerja dengan alasan dipanggil pulang karena orang tua sakit atau dengan alasan lainnya, namun kenyataannya ART dipindahkan ke tempat yang baru.

Dari cerita ART yang pernah bekerja dirumah , sebenarnya mereka juga menghindari mendapat majikan melalui penyalur tenaga kerja, kebanyakan dari mereka ‘dibohongi’ oleh orang yang membawa mereka ke kota terutama untuk ART pemula.

Masih cerita dari mantan ART saya, penyalur tenaga kerja tidak segan mengambil uang atau perhiasan yang mereka bawa dari kampung saat mereka tidak betah bekerja dimana  mereka ditempatkan sebelum genap 3 bulan. Belum lagi cacian dan makian yang mereka terima bila mereka dikembalikan kepada penyalur oleh majikan.

Bila sudah menemukan majikan yang cocok dan baik, umumnya ART memilih untuk memutus hubungan dengan penyalur dengan berbagai cara, terutama saat menjelang hari raya dan pulang kampung, mereka memilih untuk pulang sendiri ke kampung halaman.

Mencari ART memang tidaklah mudah, apalagi menemukan yang jujur dan bisa bekerja dengan baik, sehingga ada baiknya kita melakukan langkah-langkah berikut :


  1. Bila sebelumnya kita memiliki ART yang bisa dipercaya namun berhenti karena alasan menikah, ada baiknya kita mencatat nomor telepon ART tersebut, karena sewaktu-waktu kita dapat bertanya bila ada kerabat atau kenalan di kampungnya yang ingin bekerja. Bila hubungan kita baik, maka sang ART akan merekomendasikan orang yang baik untuk bekerja dengan kita.
  2. Berbeda dengan dulu, sekarang ini calon ART di luar yayasan atau penyalur sudah berani bertanya berapa gaji yang akan diterima per bulan sebelum mau menerima tawaran. Dengan demikan, bila calon ART dikenalkan oleh ART dari kerabat atau tetangga maka ada baik dikomunikasikan terlebih dahulu dengan kerabat atau tetangga tersebut mengenai gaji dan fasilitas yang diberikan kepada ART-nya agar tidak terjadi kesalahpahaman.
  3. Tidak semua penyalur memiliki catatan buruk, masih banyak juga penyalur ART yang bertanggung jawab dan biasanya penyalur seperti ini menetapkan uang pengambilan yang cukup mahal.Ada baiknya mencari tahu kredibilitas dari penyalur kepada teman atau kerabat yang pernah menggunakan jasanya.
  4. Selain dari jasa penyalur maupun kerabat atau teman, terkadang kita dapat meminta bantuan tukang sayur atau tukang makanan keliling langganan, biasanya mereka memiliki waktu-waktu tertentu untuk pulang kampung. Bila hubungan kita dengan pedagang tersebut baik tentu ART yang akan dibawa dari kampung juga yang bisa dipercaya.
  5. Yang terpenting dari semua point diatas, kita perlu memberitahukan detail kriteria ART yang kita inginkan selain dari kejujuran, kebersihan dan rajin, seperti bisa masak, sayang anak atau bisa mengasuh, bisa naik sepeda, bahkan tingkat pendidikan terakhir.Selain itu, kita juga perlu memberitahukan tugas dan pekerjaan yang akan dikerjakannya, sehingga calon ART sudah memiliki gambaran pekerjaan yang akan dilakukannya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun