Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kangen Monopoli? "Let's Get Rich"

24 November 2014   17:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:59 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14167982112081910964

Berbeda dengan remaja 80-90an, sekarang ini sudah jarang sekali kita jumpai anak usia sekolah atau remaja berkumpul untuk bermain Monopoli, yaitu permainan yang memperebutkan kota-kota untuk dikuasai secara keseluruhan hingga lawan tidak lagi memiliki harta alias bangkrut.

Permainan monopoli menjadi salah satu permainan favorit sejak lama, bukan hanya remaja , orang dewasa pun seringkali ikut bermain bersama anak-anaknya, karena dalam permainan ini usia tidak menentukan kemenangan permainan.

Sekarang, seiring dengan perkembangan teknologi, bagi kita yang rindu untuk bermain monopoli tidak perlu lagi jauh-jauh datang untuk berkumpul dengan teman-teman, karena permainan monopoli ini sudah dapat kita main melalui aplikasi yang ada di smartphone dengan nama Let’s Get Rich.

Permainan Let’s Get Rich ini tampaknya mulai banyak digandrungi oleh para pengguna smartphone, dari anak-anak hingga orang tua, bahkan mereka rela mengunduh aplikasi Line terlebih dahulu untuk dapat memainkan permainan ini.

Secara garis besar, cara bermain Let’s Get Rich hampir sama dengan permainan Monopoli manual, sehingga dapat mudah dimainkan oleh siapa saja, apalagi tersedia dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Thailand, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat pada gambar.

[caption id="attachment_337296" align="aligncenter" width="640" caption="screen shoot milik pribadi"][/caption]

Tidak ada yang berbeda dengan pola gambar yang ada pada permainan monopoli manual, disana terdapat kota-kota yang dikelompokan dengan warna yang berbeda-beda, dan harga untuk setiap kota juga berbeda-beda. Selain itu, tetap ada kolom kesempatan, pajak, penjara dan bahkan ada kolom game bonus.

Alasan mengapa Let’s Get Rich ini digemari banyak orang, bahkan bisa disebut mulai mewabah dikalangan pengguna smartphone adalah


  • Bisa dimainkan kapan saja tanpa harus bertemu langsung dengan teman bermain
  • Bisa mengundang siapa teman yang ingin kita ajak bermain. Bila tidak ada teman yang sedang online, kita bisa bermain dengan sesama pengguna aplikasi ini yang dipilih secara acak oleh sistem.
  • Ada banyak tambahan fitur tambahan, seperti jenis karakter yang berbeda-beda yang memacu kita untuk terus menang dan naik level agar mendapat karakter yang memilki kehebatan tersendiri. Selain itu, kita juga dapat memiliki ‘senjata’ untuk digunakan saat bermain.
  • Meskipun permainan tidak dapat dihentikan saat sedang berlangsung, tidak perlu khawatir karena kita dapat meninggalkan aplikasi kapan saja dan permainan akan terus berlangsung dengan autoplay.

  • Ada emoticon lucu yang dapat digunakan untuk interaksi dengan sesama pemain selama permainan sedang berlangsung.


Menurut saya, adanya permainan Let’s Get Rich, kemudian promosi drama pendek AADC 2014 yang mengiklankan fitur Find Alumni, merupakan wujud kecerdasan dari aplikasi chatting LINE untuk mendapatkan pengguna lebih banyak ditengah persaingan banyaknya aplikasi chatting saat ini.

Meskipun sama-sama digemari, permainan ini tidak akan seperti Flappy Bird yang membuat orang kecanduan dan tidak berhenti bermain, kecuali mau mengeluarkan uang untuk membeli secara online dalam nilai US Dollar. Let’s Get Rich dapat dimainkan bila kita memiliki clover, dan clover hanya dapat dibeli dengan diamond yang terbatas jumlahnya.

Tulisan ini saya tutup dengan satu kalimat :

Hidup terkadang seperti permainan monopoli, selain dibutuhkan usaha dan strategi juga dibutuhkan faktor keberuntungan agar dapat berhasil.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun