Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jomblo Semangka

14 Mei 2014   18:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jodoh akan menemukan jalannya sendiri, begitulah kalimat bijak yang menjadi penghibur sekelompok orang yang menyebut diri mereka jomblo alias belum memiliki pasangan.

Sebenarnya menjadi jomblo bukanlah keinginan sebagian besar para jomblo saat ini. Mereka  umumnya mengaku ingin memiliki pasangan, namun merasa belum menemukan pasangan yang tepat untuk dijadikan teman hidup selamanya.

Memilih teman hidup memang tidak mudah, bila salah pilih maka akan menjadi masalah saat berumah tangga nanti, maka dari itu memang lebih baik menjomblo daripada tergesa-gesa memutuskan memilih pasangan yang sebenarnya tidak cocok/tidak sesuai dengan kepribadian kita.

Bila merasa menjadi jomblo lebih baik daripada tergesa-gesa memilih pasangan yang kurang pas, maka sebaiknya jadilah Jomblo Semangka alias jomblo semangat kerja.

Mengapa Jomblo Semangka?  Berikut alasannya :


1. Bekerja dapat mengalihkan kita dari pikiran-pikiran negatif, misalnya pikiran yang menerka-nerka mengapa belum ada pasangan yang cocok atau bila giliran bertemu yang cocok, orang tersebut tidak mau sama kita, akibatnya menyalahkan diri sendiri, merasa diri jelek, gendut, tidak pintar dan lain sebagainya.

2. Bekerja membuka peluang untuk kita bertemu dengan banyak orang, seperti bertemu saat perjalanan pulang dan pergi bekerja, bertemu dengan klien atau pelanggan, berkenalan dengan karyawan yang bekerja di perusahaan yang menjadi mitra tempat kita bekerja, baik secara langsung maupun melalui email. Dengan semakin banyak bertemu orang lain terutama lawan jenis, maka semakin banyak kenalan yang dapat dijadikan teman yang siapa tahu akan menemukan kecocokan satu dengan yang lain.

3. Dengan bekerja tentu kita dapat menghasilkan uang, dan uang tersebut dapat kita gunakan untuk membeli apa saja yang kita mau, termasuk keperluan yang dapat menunjang penampilan.Kita juga dapat menggunakan uang tersebut untuk melakukan beberapa kegiatan dengan teman (biasanya sesama jomblo), seperti belanja (umumnya wanita), makan, nonton, jalan-jalan atau bahkan melakukan perjalanan wisata ke luar negeri atau daereah.

4.Dengan bekerja kita dapat menyiapkan masa depan lebih baik, karena secara logika, pengeluaran wajib ( keuangan) bagi seorang jomblo lebih sedikit daripada yang sudah menikah, sehingga lebih banyak uang yang dapat disimpan untuk persiapan masa depan, misalnya membeli rumah, membeli kendaraan, menabung untuk biaya menikah. Hal ini tidak hanya berlaku untuk jomblo pria saja, karena wanita pun perlu memiliki persiapan masa depan.

5. Bekerja dianggap cermin kemandirian seseorang, karena dengan bekerja maka orang tersebut tidak lagi bergantung kepada orang tua. Kemandirian ini seringkali menjadi syarat penting seseorang untuk memutuskan menerima orang lain menjadi pasangannya atau tidak.

Pada umumnya, para jomblo berusaha menikmati kejombloannya, karena bagi mereka meskipun jomblo, bukan berartiharus melakukan segala-galanya sendirian.Mereka merasa lebih bebas melakukan apa saja, memiliki banyak teman dan waktu untuk melakukan kegiatan yang dapat menghibur diri

Buat para jomblo, selamat menikmati masa jomblo hingga tiba waktunya jodoh datang menghampiri, jangan merasa bête kalau menerima undangan pernikahan ataupun bila ditanya ‘kapan menikah’ oleh tante, om, paman, bibi, tetangga, karena jawabannya sangat mudah, yaitu “ semua ada waktunya.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun