Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jokowi Lepas Hewan dan Tradisi Fang Sheng

4 Januari 2016   15:37 Diperbarui: 21 Desember 2016   19:10 2745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber : Tribunnews.com"][/caption]Minggu, 3 Januari 2016, media mainstream melaporkan kegiatan Jokowi melepas 190 burung berbagai jenis di Kebun Raya Bogor. Burung-burung yang dilepas adalah burung yang dibeli dan dipilih secara langsung di pasar Pramuka satu hari sebelumnya. Selain burung, ada hewan lain yang dilepas, yaitu ikan, biawak dan kodok. Menurut berita, kegiatan melepaskan hewan ini juga pernah dilakukan pada Februari 2015.

Kegiatan melepas kodok pun sempat menjadi bahan kicauan putra bungsu Jokowi, @Kaesangp di Twitter "Terima kasih pak presiden @jokowi karena melepas banyak kodok. Dengan begini, bakal lebih banyak #kecebong" yang kemudian sempat menjadi bahan perbincangan netizen di media sosial.

Seperti yang telah dirilis oleh beberapa media bahwa tujuan Presiden Jokowi melepas hewan terutama burung ke alam bebas adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem terutama perkotaan. Namun demikian, ternyata kegiatan lepas hewan ini juga banyak dilakukan oleh masyarakat tionghoa jaman dulu karena termasuk tradisi jelang tahun baru Imlek, dan mungkin hal ini tidak diketahui oleh Beliau.

Dalam budaya Tioanghoa, kegiatan melepas hewan disebut Fang Sheng. "Fang" berarti melepas dan "Sheng" berarti makhluk hidup. Hewan yang dilepas antara lain burung, ikan dan penyu/kura-kura. Tujuan dilakukan ritual tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada hewan untuk kembali ke habitatnya dan sama dengan apa yang disebutkan Jokowi, yaitu untuk menjaga ekosistem.

Bagi umat Budha, Fang Sheng merupakan aplikasi dari ajaran Budha yang sangat menghargai kehidupan, karena dengan dilakukannya ritual ini secara tidak langsung dapat ikut melindungi dan melestarikan makhluk hidup agar terhindar dari kepunahan. Tradisi Fang Sheng biasanya dilakukan menjelang tahun baru imlek atau ceng beng atau pada ritual tolak bala, dan dipercaya berpengaruh kepada kehidupan dan keberuntungan.

Sekarang ini tradisi Fang Sheng sudah jarang dilakukan karena banyak masyarakat yang menyalahgunakan momen tradisi ini hanya untuk mendapat keuntungan semata. Banyak yang sengaja menangkap burung-burung jelang pelaksanaan tradisi, kemudian menjualnya di vihara atau kelenteng. Selain itu, alasan jarangnya dilakukan tradisi ini karena ada anggapan bahwa jenis hewan yang dilepas seharusnya yang dapat menyesuaikan diri kembali untuk hidup di alam bebas, sehingga mampu bertahan hidup.

Terlepas apakah yang dilakukan Presiden Jokowi sesuai dengan ajaran Budha atau tidak, melepas hewan dan memberi kesempatan untuk hidup bebas di alam merupakan perbuatan baik dan suatu upaya melestarikan lingkungan.

Karena bukan kegiatan pertama kali, sepertinya Jokowi sudah mengetahui jenis burung yang bisa dilepas dan dapat beradaptasi sehingga mungkin ini yang menjadi pertimbangan untuk memilihnya sendiri di pasar burung.

Saat kuliah, karena jurusan yang saya ambil biologi, Kebun Raya Bogor menjadi tempat yang sering saya kunjungi untuk praktek beberapa mata kuliah, sehingga pemilihan tempat untuk melepas burung dan hewan lain di Kebun Raya saya rasa sudah tepat, karena menyerupai habitat aslinya. Contoh burung Jalak, habitat alaminya berada di kawasan hutan yang rimbun, sehingga harapan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya lebih besar daripada dilepas begitu saja di sembarang tempat. Meskipun demikian perlu dilakukan evaluasi dan pengawasan apakah burung-burung tersebut benar-benar dapat beradaptasi secara baik atau tidak, dan selanjutnya perlu dilakukan pencegahan dengan dikeluarkan larangan untuk penangkapan burung-burung, terutama burung dengan populasi yang mulai langka.

Selain itu, bila menginginkan populasi burung di perkotaan kembali meningkat maka pelepasan burung perlu dilakukan secara berulang dan bertahap serta perlu banyak dibangun ruang terbuka hijau agar burung tersebut memilki tempat untuk hidup yang aman.

--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun