Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibu RT, Manager Hebat Tanpa Kuliah

4 April 2012   13:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:02 2052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tadi pagi saya menayangkan sebuah humor yang sebenarnya adalah sebuah ungkapan perasaan seorang ibu rumah tangga yang menghadapi kenyataan harga barang-barang kebutuhan rumah tangga yang tetap naik walaupun harga bbm bersubsidi ditunda kenaikannya. Karena kebetulan uang belanja saya tidak menggunakan sistem jatah, maka saya merasa agak lebih leluasa untuk mengatur keuangan belanja kebutuhan sehari-hari rumah tangga saya, namun dengan melihat kondisi naiknya harga harga barang kebutuhan rumah tangga tersebut, saya jadi berpikir bagaimana dengan Ibu-ibu rumah tangga yang mendapat uang belanja dalam jumlah tetap setiap bulannya (biasanya gaji suami diberikan utuh untuk diatur oleh Ibu rumah tangga)? Apakah akan meminta jatah lebih kepada suami? Bila suaminya seorang pegawai, maka kemungkinan untuk meminta uang lebih kepada suami tentunya tidak dimungkinkan karena kenaikan gaji sang suami tentunya ditentukan oleh perusahaaan tempatnya bekerja.

Agar kegiatan dan kebutuhan rumah tangga tetap terpenuhi dan berjalan normal, maka dengan menerima jumlah uang yang besarnya tetap dan dihadapkan dengan naiknya harga barang kebutuhan rumah tangga, maka seorang Ibu Rumah tangga akan mengatur keuangannya sedemikian rupa, misalnya dengan mengatur menu makanan sehari-hari menjadi menu yang lebih sederhana namun tidak mengurangi kandungan gizinya, atau melakukan penghematan sedemikian rupa dalam pemakaian sabun cuci dan yang lainnya, atau bisa juga dengan cara mengganti bahan bahan kebutuhan rumah tangga tersebut dengan harga yang lebih murah tapi dengan kualitas yang tidak jauh berbeda. Artinya, Ibu rumah tangga akan berpikir dengan keras bagaimana cara berhemat tanpa mengurangi kualitas hidup untuk seluruh keluarganya.

Dari kejadian diatas, tanpa bermaksud mengecilkan peran suami sebagai kepala rumah tangga, maka saya ingin mengatakan bahwa menjadi seorang Ibu rumah tangga akan membuat seorang wanita menjadi seorang manager hebat walaupun wanita tersebut tidak pernah mendapatkan ilmu dasar-dasar management. Marilah kita lihat kenyataannya :

1. Fungsi Perencanaan
Seorang Ibu Rumah tangga akan membuat perencanaan kegiatan rumah tangganya, baik perencanaan harian maupun perencanaan jangka panjang. Contoh mudah perencanaan harian adalah merencanakan menu makanan untuk seluruh keluarga, dari sarapan, makan siang sampai makan malam.
Contoh perencanaan jangka panjang yang mudah untuk dilihat adalah pengaturan anggaran Rumah Tangga, seorang Ibu Rumah tangga harus dapat mengatur dengan baik keuangan yang diperolehnya setiap bulan, biasanya dengan cara membagi bagi uang tersebut ke dalam amplop, misalnya untuk membayar keperluan anak sekolah, bayar listrik, air, telepon, belanja kebutuhan sehari-hari, bayar gaji asisten dan lainnya. Dan hebatnya, meskipun sedikit, seorang Ibu Rumah Tangga akan tetap dapat menyisihkan anggarannya untuk disimpan/ditabung, tujuannya biasanya bukan untuk keperluan pribadi, melainkan untuk Dana Darurat atau untuk tabungan masa depan anaknya.

2. Fungsi Pengorganisasian
Untuk Ibu Rumah tangga yang memiliki asisten rumah tangga, maka ia akan pintar mengatur apa saja tugas-tugas yang harus dilakukan sang asisten untuk membantunya, apalagi bila Ibu RT ini juga bekerja, maka pesan kepada asisten tentunya akan sangat sangat panjang. Bila tidak memiliki asisten, maka Ia akan pandai membagi tugas rumah tangga dengan suaminya, tentunya dilakukan dengan cara halus, sehingga tidak terkesan menyuruh atau memerintah, bila anaknya sudah besar dan dianggap sudah bisa membantunya maka ia akan mulai melakukan pembagian tugas untuk anak-anaknya.

3. Fungsi Pelaksanaan
Ibu rumah tangga akan melakukan dengan baik apa yang sudah direncanakannya, baik soal anggaran maupun kegiatan. Dalam hal pelaksanaan kegiatan seorang Ibu Rumah Tangga akan dapat melakukan banyak peran, dari menjadi seorang tukang masak, guru, perawat, driver/tukang antar jemput sekolah dan lain sebagainya.

4. Fungsi Pengawasan
Untuk memastikan apakah semua kegiatan yang direncanakan berjalan dengan baik, maka seorang Ibu Rumah tangga akan melakukan fungsi pengawasannya. Ia akan memeriksa dan memastikan apakah asisten rumah tangganya sudah melakukan tugas sesuai yang ia delegasikan, untuk ibu rumah tangga bekerja biasanya akan menelepon sang asisten ke rumah, menanyakan anaknya sudah makan, mandi, belajar atau menanyakan kegiatan yang dilakukan anaknya. Dalam hal keuangan, ia akan selalu memastikan apakah biaya yang dikeluarkan sudah sesuai yang ia anggarkan atau tidak.

Jadi, kalau boleh meminjam istilah kenegaraan yang selalu dipakai salah seorang kompasianer dalam sebuah tulisannya dalam hal menggambarkan peran istrinya, maka ibu rumah tangga itu dapat menjabat sebagai menteri keuangan, menteri dalam negeri, menteri kesejahteraan rakyat ataupun menteri lainnya, dan bila suami dapat diibaratkan kepala negara, maka boleh dikatakan bahwa Ibu Rumah Tangga berperan membantu Kepala Rumah tangga dalam mengatur kegiatan Rumah Tangga dan tentunya harus senantiasa memberikan laporan dan meminta pertimbangan kepada Suami selaku Kepala Rumah Tangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun