Sejak tiga bulan bergabung di Kompasiana saya sudah menuliskan perasaan senang dan bersyukur karena menemukan Kompasiana paska saya berhenti bekerja dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga, dan setelah itu hampir setiap tahun, mendekati tanggal bergabung di Kompasiana saya menuliskan perasaan senang saya karena mendapatkan pengalaman baru yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya.
Tahun ini adalah tahun kelima saya menjadi Kompasianer, di tahun ketiga (2014) saya pernah menceritakan secara lengkap di artikel Aku dan Kompasiana pengalaman  membanggakan untuk diri sendiri selama bergabung di Kompasiana, mulai dari tulisan yang masuk di Harian Kompas cetak, hingga tulisan saya dipilih untuk dibukukan.
Pengalaman saya bersama Kompasiana di tahun 2015 malah lebih membanggakan lagi, karena saya memperoleh pengalaman berharga yang tidak pernah sedikitpun terlintas sebelum saya bergabung di Kompasiana, dan sudah saya tulis di sini. Selain wajah saya tampil di layar tv karena ikutan hangout di Kompas TV, tahun lalu saya mendapatkan kesempatan masuk ke Istana negara, bertemu dan bersalaman dengan Presiden, semua itu dialami karena saya bergabung di Kompasiana, dan bonus lainnya saya terpilih menjadi Best in Specific Interest 2015 karena saya memiliki teman-teman kompasianer yang baik hati yang sudah merekomendasikan dan memilih saya.
Di tahun 2016 ini, selain banyak diberi kesempatan untuk jalan-jalan, saya juga banyak dipertemukan kembali dengan teman-teman nyata yang telah bertahun-tahun tidak bertemu, dan terus terang kegiatan-kegiatan ini menyita banyak waktu luang yang menyebabkan waktu menulis dan berinteraksi saya berkurang, meskipun saya tetap berusaha untuk posting 2-4 judul tulisan setiap bulan. Karena pertemuan-pertemuan itu, saya yang awalnya sudah malas ikut blog competition akhirnya kembali mencoba peruntungan dengan harapan bahwa hasilnya dapat digunakan untuk berbagi dengan jumlah yang lebih besar. Dan puncaknya ketika seorang teman memberitahukan bahwa ada seorang bapak yang tinggal di kandang kambing, maka saya terpanggil untuk berbuat sesuatu yang dapat membantu bapak itu untuk bisa tinggal di tempat yang lebih layak. Saya teringat dengan kegiatan yang berhasil saya lakukan bersama komunitas di Kompasiana, yaitu Mudasiana untuk menggalang dana melalui kitabisa.com Hadiah untuk Ayu guna membeli sepeda dan keperluan sekolah seorang anak bernama Ayu dan adiknya yang  harus berjalan kaki sepanjang 2 km ke sekolah. Â
Atas pengalaman itulah, saya berpikir bahwa dengan Kompasiana saya bisa melakukan hal yang sama untuk membantu bapak yang tinggal di kandang kambing tersebut. Setelah saya melakukan survey langsung untuk  melihat kondisi yang sebenarnya dan akhirnya memutuskan bahwa bapak tersebut layak untuk dibantu, maka dengan membuka akun pribadi di kitabisa.com saya mulai menggalang dana melalui tulisan di Kompasiana dan di share ke seluruh medsos yang saya miliki. Puji Tuhan, meskipun hasilnya tidak sesuai target tetapi hasil penggalangan dana tersebut cukup membuat wajah Pak Misrun tersenyum dan bersyukur dengan apa yang diperolehnya.
Sama halnya ketika berhasil membantu Ayu membeli sepeda, berhasil mengumpulkan dana  untuk membantu kehidupan Pak Misrun yang kini sudah tinggal di tempat yang lebih layak, membuat saya merasa bahagia karena dengan hanya menulis di Kompasiana, saya bisa membantu sesama.
Kompasiana tidak hanya memberi saya ruang untuk berbagi inspirasi melalui tulisan, tetapi juga memberi saya kesempatan untuk berbagi hasil yang saya peroleh dari semua kegiatan menulis untuk sesama dan untuk kegiatan yang berguna untuk orang lain. Kebetulan, apa yang saya tuliskan ini sama dengan quote yang pernah saya tulis di  Facebook 5 tahun lalu di tanggal yang sama,  semua kehidupan manusia penting untuk kehidupan manusia lainnya.
Selamat ulang tahun Kompasiana, terimakasih sudah memberi momen penting tak terlupakan di dalam kehidupan saya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H